Blank Spot di Buton Segera Teratasi

Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra, Alimani, saat memimpin rapat penyusunan RAB MoU di ruang rapat Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Buton, Senin 3 April 2023. (Foto Istimewa)

PASARWAJO, Rubriksultra.com– Sejumlah wilayah di Kabupaten Buton yang selama ini tidak terlayani jaringan internet (Blank Spot) secara maksimal tidak perlu risau lagi. Pemkab Buton dan PT. Wira Bakti Narya (WBN) akan menjajaki kerja sama tentang Digitalisasi Desa dan Kelurahan untuk segera mengatasi masalah blank spot tersebut.

Kerjasama tersebut tengah digagas yang ditandai dengan disusunnya RAB Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Buton dan PT WBN yang dipimpin Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra, Alimani, di ruang rapat Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Buton, Senin 3 April 2023.

- Advertisement -

Perwakilan PT. WBN, Saifuddin menjelaskan perusahaannya bergerak di bidang teknologi. Ke depan, akan dilakukan pembangunan infrastruktur wireless carrier grade backbone dan wireless access point system gridbase sebagai sarana untuk mempercepat akses digital dalam layanan area selimut (blanketing coverage) di wilayah Kabupaten Buton.

“Kita masuk di Buton sejak Desember 2022 dan telah melakukan uji coba pemasangan mini tower di Desa Wasuemba yang dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat Wasuemba,” katanya.

Wireless ini akan dioperasionalkan secara komersial oleh Bumdes yang akan didampingi oleh tenaga teknis dari PT. Wira Bakti Narya agar dapat melaksanakan operasional secara mandiri, sementara wireless di Kelurahan akan di kelola langsung oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Buton.

“Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pegelolaannya sebanyak 3 orang yakni 2 dari pengelola Bumdes masing-masing desa terdiri dari Satpam dan teknisi yang akan didampingi oleh teknisi pusat dan 1 ahli IT dari pihak WBN serta akan dibentuk tim Koordinator Kecamatan sebagai pemantau sebanyak 5 orang,” katanya .

Kata Saifuddin, anggaran pembangunan infrastruktur digitalisasi desa dan kelurahan ini akan dibiayai seluruhnya oleh PT. WBN bersama Holding Company sebesar Rp 557 juta tiap desa/kelurahan dengan masa kontrak selama 1 tahun atau bisa diperpanjang dengan kesepakatan para pihak.

Baca Juga :  Pasca Bebas, Umar Samiun Ingin Kunjungi Desa-Desa di Buton

“Sementara pengembaliannya akan dipotong dari 70 persen penghasilan tiap bulan dengan catatan setelah lunas dan kontrak selesai maka penghasilan penjualan 70 persen akan diterima oleh Bumdes dan 30 persen untuk WBN. Untuk penjualannya akan dikenakan Rp 50 ribu Perkepala dengan target pelanggan sekitar 300-500 orang atau lebih per desa/kelurahan,” katanya.

BWN memiliki keunggulan satelit langsung dari Indosat, tower induk setinggi 22 meter akan di pasang di tiap Kecamatan dengan lemparan 60 kilometer dari tower induk sedangkan desa akan dipasang tower setinggi 12 meter dengan lemparan 4 kilometer.

“Tower ini juga memiliki keunggulan karena include dengan lampu jalan dan CCTV-nya” pungkasnya. (adm)

Facebook Comments