Dewan Bakal Hearing PDAM

Warga BWI Dua Bulan Krisis Air

BAUBAU- Warga Kelurahan Bukit Wolio Indah (BWI), Kecamatan Wolio Kota Baubau khususnya di kompleks perumahan Medy Brata dan Asri Wijaya kembali dibuat dongkol akibat krisis air bersih. Sebelumnya, krisis air sempat dirasakan lebih dari sebulan sampai Oktober lalu.

- Advertisement -

Hal yang sama kemudian terulang kembali pada Desember ini. Menurut warga setempat Ardiyansah mengurai pelayanan air bersih dikawasan tersebut sudah tidak bisa dinikmati lebih dari sebulan ini.

“Terus terang kami sudah dongkol dengan pelayanan air seperti ini, sudah sebulan ini tidak mengalir. Tadi pagi kita sudah senang mengalir pukul 07.00 wita tapi hanya sebentar saja, setelahnya tidak mengalir lagi,” cetus warga perumahan Asri Wijaya ini kepada awak media, Selasa (12/12).

Setelah ditelusuri, ternyata yang mengalir hanya sebagian saja. Kata dia, ada tetangga yang tidak mengalir sama sekali pada waktu yang sama.

“Kami bingung dengan masalah air ini sebenarnya. Apa karena pemasangan baru yang kemudian mengorbankan kami pelanggan yang sudah lama. Perjelaslah agar tidak membingungkan,” tukasnya.

Anggota DPRD Kota Baubau, Rosni merasa prihatin atas kondisi yang dialami warga BWI itu. Menurutnya, pemerintah daerah melalui PDAM harus bertanggung jawab atas keluhan warga yang tidak bisa menikmati air bersih tersebut.

“Air merupakan kebutuhan fital yang harus tersedia tiap hari. Tentu semua ini menjadi tanggung jawab utama pemerintah daerah agar pemenuhan kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi,” tukas Rosni melalui pesan singkatnya.

Legislator PBB ini berjanji akan membawa keluhan masyarakat ini dalam rapat Banmus dalam waktu dekat. Dengan begitu, akan terjadwal hearing bersama pemerintah daerah dan PDAM Kota Baubau untuk mendudukan akar masalah yang dirasakan warga.

Baca Juga :  La Bakry Panen Padi di Desa Togomangura

“Informasi ini baru kami dengar, tentu ini manjadi bahan masukan bagi kami untuk menjadwalkan hearing PDAM Kota Baubau. Harapan kita krisis air tidak terjadi lagi di Kota Baubau, karena air sekali lagi adalah kebutuhan fital,” imbuhnya.

Ditempat berbeda, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Baubau, La Ode Ali Hasan membenarkan kondisi yang dialami warga BWI tersebut. Tersendatnya pelayanan air di kawasan itu diakibatkan mesin pompa mengalami kerusakan.

“Benar dikawasan sana dalam sebulan ini tidak mengalir. Kalaupun mengalir debitnya hanya sedikit saja, itu karena mesin pompa kita masih rusak. Saat ini masih diusahakan perbaikan,” bela La Ode Ali Hasan di kantor Walikota Baubau, kemarin.

La Ode Ali Hasan mengaku tersendatnya pelayanan air bukan hanya dirasakan warga BWI. Warga kawasan Pos 3 dan sekitarnya juga mengalami hal yang sama karena merupakan satu jaringan.

Untuk mensiasati kerusakan yang ada, PDAM terpaksa melakukan pelayanan secara bergiliran selama dua minggu sekali. Hal itu dilakukan agar semua masyarakat bisa menikmati pelayanan air bersih.

“Dua minggu sekali kita gilir untuk zona itu. Kalaupun tidak mengalir pas giliran berarti terhitung empat minggu tidak mengalir. Itu artinya lebih dari sebulan, memang benar keadaannya seperti itu,” tukasnya.

Ditanya apakah krisis yang dialami akibat pemasangan SR gratis, La Ode Ali Hasan yang juga Kabag Perekonomian Setda Kota Baubau membantah hal itu. Kata dia, pemasangan baru tidak ada hubungannya sama sekali dengan pelayanan air bersih.

“Tidak ada hubungannya dengan pemasangan baru. Ini karena mesin pompa kami rusak sehingga debit air yang ada tidak bisa didistribusi maksimal. Saat ini kami masih menunggu alat dari Makassar untuk perbaikan mesin itu. Teknisi kami tiap hari melakukan upaya perbaikan agar pelayanan air bersih bisa dinikmati seluruh warga,” tandasnya. (Ar)

Facebook Comments