LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah yang dikomandoi Pj Buputi Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf berhasil menurunkan angka stunting dibawah target nasional Kementrian Kesehatan yaitu 16% pada tahun 2023.
Prevalensi stunting di Kabupaten Buton Tengah mengalami Penurunan selama Tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021 Prevalensi stunting sebesar 23,4 % yang kemudian mengalami Penurunan sebesar 1,1 % pada tahun 2022 menjadi 22,3%, pada tahun 2023 terjadi penurunan yang signifikan yaitu sebesar 6,6 % menjadi 15,7%.
Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Buton Tengah berkat kerjasama lintas sektor yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting. Hal itu terlihat dengan pelaksanaan kampanye atau penyuluhan tentang stunting baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun tingkat Desa/Kelurahan yang dapat membangun kesadaran masyarakat tentang penanganan stunting.
Keseriusan pemerintah daerah juga ditunjukan dengan keterlibatan berbagai tim percepatan penurunan stunting dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa. Penurunan angka stunting ini sudah mencapai target nasional Kementrian Kesehatan yaitu 16% pada Tahun 2023, dan Buton Tengah sudah berada dibawah angka tersebut yaitu 15,7%.
Penurunan prefelensi angka stunting tersebut berdasarkan data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM). Data tersebut memuat hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh Pengelola Gizi di tiap-tiap puskesmas oleh Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.
“Hasil dari SSGI untuk tahun 2023 belum keluar, tapi biasanya data itu keluar di awal tahun, kami berharap hasil SSGI yang keluar ini turun secara signifikan, sementara data yang kita gunakan E-PPGBM pada bulan agustus, september 2023 sudah turun, dari 22,4 persen di tahun 2022 menjadi 15,7 persen di tahun 2023. Kita harapkan data SSGI sinergi dengan data E-PPGBM itu,” jelas Andi Muhammad Yusuf. (adm)