Bekerja Bersama Konsep Rasman Manafi Bangun Baubau

Ketgam : Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi berpose bersama aparatur Pemkot Baubau. (FOTO : Istimewa)
Ketgam : Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi berpose bersama aparatur Pemkot Baubau. (FOTO : Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com – Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi memberi warna baru dalam memimpin Kota Baubau. Sejak resmi menjadi Pj Wali Kota Baubau, Rasman Manafi terus mengingatkan perangkatnya prinsip membangun Kota Baubau dengan “Bekerja Bersama”.

Pj Wali Kota Baubau Muhammad Rasman Manafi menuturkan, membangun Kota Baubau atau membangun pemerintahan itu ada prinsipnya karena sebagai tim, maka kekuatan tim terletak pada orang yang terlemah di unit tim itu.

- Advertisement -

Jadi, sambung Muhammad Rasman Manafi, semua OPD atau semua unit harus dapat mengidentifikasi siapa yang paling lemah dan jangan dimatikan (jangan tidak difungsikan), justru itu harus di bantu, diangkat supaya bisa bersama-sama untuk bekerja mencapai tujuan tim.

“Kita bangun tim yang kuat untuk Kota Baubau, kita wujudkan visi-misi, kita wujudkan kesejahteraan rakyat Kota Baubau, dan yang paling penting kita wujudkan persaudaraan anak Negeri Butuni,” tutur Muhammad Rasman Manafi.

Ketgam : Pj. Wali Kota Baubau, Rasman Manafi saat meninjau lokasi longsor di salah satu wilayah di Kota Baubau.
Ketgam : Pj. Wali Kota Baubau, Rasman Manafi saat meninjau lokasi longsor di salah satu wilayah di Kota Baubau.

Kemudian, lanjut Muhammad Rasman Manafi, khusus para pimpinan OPD untuk memastikan arahan terakhir yang dirapatkan secara virtual itu berjalan sebagaimana mestinya. Substansi-substansi yang ada di koordinir langsung oleh semua Asisten Setda Pemerintah Kota Baubau dan di koordinir oleh Pj Sekda Kota Baubau.

Sedangkan struktur di bawahnya mulai dari sekretaris sampai fungsional pelaksana, memastikan itu berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kalau ternyata perintahnya itu belum berjalan sesuai tugas dan fungsinya maka atasan langsungnya harus segera melakukan evaluasi secara lisan dan tertulis supaya ada bukti bahwa yang memiliki tugas dan fungsi tidak dapat menjalankan tugasnya.

“Kenapa ini harus saya lakukan karena setiap tiga bulan juga dievaluasi pelaksanaan tugas saya oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI. Untuk memudahkan saya memanajemen pemerintahan di Kota Baubau, maka semua OPD juga melaksanakan evaluasi setiap minggu supaya kita mendapatkan gambaran dalam satu bulan mana yang perlu kita bantu perbaiki atau perlu kita selesaikan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Gemilang Prestasi Tujuh Tahun Buteng

Pria yang karir ASN-nya dimulai dari Kota Baubau ini meminta maaf kalau ada perintah atau kebijakan yang sifatnya sudah ditetapkan sebelumnya tapi tidak dijalankan dan harus dilakukan evaluasi dan pembinaan karena dirinya tahu persis semua perangkat daerah sudah memahami aturan yang berlaku di unitnya.

“Jangan jadikan kebiasaan yang salah menjadi kebijakan yang berlaku di unitnya,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Baubau ini berharap kepada para Kepala OPD setiap saat melaksanakan rapat internal. Mulai dari substansi yang dikelola, baik itu layanan, perencanaan, hingga keuangan.

“Substansinya harus diketahui, dipahami dan kalau ada masalah, ada solusinya, jangan setelah saya tanyai tidak pahami tugasnya. Hemat saya, pembina OPD-nya yang tidak bisa memanajemen OPD-nya,” ujarnya.

Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini menegaskan, setiap rapat-rapat harus dipastikan ada keputusan yang diambil alias bukan rapat menghasilkan rapat.

“Kalau rapat menghasilkan rapat selanjutnya, maka pemimpin rapatnya harus kita gantikan karena tidak bisa mengarahkan dan memimpin rapat. Ini akan terus berlangsung setiap hari karena saya bekerja berdasarkan output dan prosesnya harus didasarkan pada aturan, setiap kita membahas sesuatu ada outputnya dan tindaklanjutnya apa yang akan kita lakukan jelas dimengerti oleh peserta rapat,” tegasnya. (adm)

Pimpin Langsung Evaluasi Kinerja OPD

MEMPERTAHANKAN pola kerja yang baik salah satu hal yang ingin diwujudkan Rasman Manafi. Orang nomor satu di Kota Baubau itu menilai hal itu tidak sulit, mengingat pada tahun 2018 lalu daerah pemilik benteng terluas di dunia itu pernah mewujudkannya.

“Tahun 2018 sudah pernah diakukan dan mendapatkan nilai kedua yang tertinggi 3,17. Itu angka tertinggi pada tahun 2018, artinya itu pernah dilakukan dan mendapat nilai baik,” ungkap Rasman saat memimpin rapat evaluasi kinerja hasil capaian Laporan Penyenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Baubau beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pemkab Buteng Dorong Pembangunan Rumah Layak Huni
Ketgam : Pj. Wali Kota Baubau, Rasman Manafi saat memimpin rapat evaluasi kinerja di aula kantor Wali Kota Baubau beberapa waktu lalu. (FOTO : Istimewa)
Ketgam : Pj. Wali Kota Baubau, Rasman Manafi saat memimpin rapat evaluasi kinerja di aula kantor Wali Kota Baubau beberapa waktu lalu. (FOTO : Istimewa)

Dr Muh Rasman Manafi berharap hasil evaluasi tahun 2023 pencapaian nilai sudah diatas angka 3 karena Kota Baubau sudah pernah meraih di angka 3,17.
Untuk itu, Inspektorat diminta untuk segera menyiapkan bahan guna melakukan evaluasi kinerja di bulan Januari 2024.

Rasman juga meminta agar pendantanganan kinerja dilakukan di awal tahun sesuai dengan amanah undang-undang. Sebelum itu, dilakukan evaluasi karena tidak mungkin melakukan penandatanganan kinerja kalau belum melakukan evaluasi.

Menurut Dr Muh Rasman Manafi, evaluasi kinerja dilakukan agar mendapatkan gambaran mengenai perjanjian kinerja guna meningkatkan pencapaian dari tahun sebelumnya. (adm)

Konflik Harus Diselesaikan dengan Kearifan Lokal

Pada Januari 2024 ini, Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi turun ke kelurahan-kelurahan secara langsung bertatap muka dengan perangkat kelurahan, salah satunya di Kantor Kelurahan Tampuna Kecamatan Bungi Kota Baubau, Rabu 24 januari 2024 lalu.

Muhammad Rasman Manafi mengatakan, seluruh aparat Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau sudah diperintahkan untuk bersikap netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Jadi harus dipahami yang namanya pemilihan pasti ada perbedaan dan ada yang memilih A, ada yang memilih B, dan ada yang memilih C.

Disamping itu juga, sambung Muhammad Rasman Manafi, sebagai aparat sudah diberikan rambu-rambu dalam mengelola wilayah, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jangan sampai itu dilanggar. Hal ini perlu diingatkan kembali sampai ke wilayah terkecil, unit-unit terkecil yang dikelola.

Dikatakan, semua masalah perbedaan atau bahkan konflik, jangan sedikit-sedikit melapor ke polisi. Semestinya, diselesaikan dulu dengan kearifan lokal yang dimiliki. Sebab, kalau sudah ada kepolisian, terus nanti ada yang dihukum tentunya tidak akan nyaman bagi yang dihukum termasuk pula keluarganya.

Baca Juga :  Wamenag Apresiasi Sultra Jadi Tuan Rumah PTQ RRI Nasional ke-53

Karena itu, lanjut Muhammad Rasman Manafi, tugas sebagai aparat, pemimpin wilayah mengajak tokoh masyarakat karena daerah ini punya banyak norma-norma.

“Buton ini bukan negeri yang baru dibentuk tapi sudah ada ratusan tahun yang lalu, berarti sudah ada nilai-nilai yang bisa mempersatukan kita. Jadi tugas kita menjaga kerukunan di wilayah,” pungkasnya. (Adv)

Facebook Comments