Kinerja Nyata Andy Muhammad Yusuf, Sukses Tekan Inflasi Angka Stunting Turun

LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Andi Muhammad Yusuf dinilai konsisten dalam mewujudkan program kerja strategis demi kemajuan daerah. Sejak diamanahkan memimpin Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sejak bulan Mei 2023 lalu, sejumlah program baik tingkat nasional, provinsi maupun daerah mampu direalisasikan dengan baik.

Salah satu wujud nyata kinerja, Andi Muhammad Yusuf yakni, menurunkan angka stunting serta konsisten menekan laju inflasi.

- Advertisement -

Di tahun 2021, angka stunting di Buteng mencapai 23,4 persen (tertinggi kedua di Sultra). Kemudian, menurun di tahun 2022 menjadi 22,3 persen. Sedangkan di tahun 2023 (data per Agustus), angka stunting menurun drastis yang kini tinggal 15,7 persen.

Pj Bupati Buteng Andi Muhammad Yusuf mengungkapkan keberhasilan itu merupakan hasil dari kerja keras yang selama ini telah dibangun. Bahkan penurunan angka stunting ini harus terus digalakan, sehingga penurunannya bisa lebih baik lagi untuk tahun 2024 ini.

“Alhamdulillah, sejauh ini target kita dalam menurunkan angka stunting telah tercapai, sesuai target nasional. Tentu penurunan ini harus selalu kita tingkatkan lagi kedepannya. Agar penurunan kasus stunting bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Penurunan prevalensi stunting dipengaruhi oleh kerja sama lintas sektor yang semakin membaik. Pemkab terus mendorong keterlibatan aktif dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten, tingkat kecamatan hingga ke tingkat desa.

Begitu juga, Keterlibatan aktif dari bapak dan bunda asuh stunting. Lalu, ada Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU).

“Dari beberapa instrumen ini memang, semuanya berimplikasi pada penurunan stunting. Jadi, ketika ada ibu hamil maupun balita, asupan gizinya harus terjamin. Agar anak yang dilahirkannya maupun tumbuh kembang anak bisa tercegah dari kasus stunting, atau sehat” jelasnya.

Baca Juga :  Bekerja Bersama Konsep Rasman Manafi Bangun Baubau

Kemudian untuk pengendalian inflasi sendiri, sejauh ini masih terkendali dan terjaga. Hal itu dikarenakan dari berbagai upaya terus dilakukan. Baik itu, rutin menggelar gerakan pangan murah (GPM), pasar murah dan menggalakan gerakan menanam.

Tiga komponen ini, kata Suami Asri Yani Andi Muhammad Yusuf terus di galakan di tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Buteng.

“Tiga komponen ini, sejak tahun kemarin terus kita lakukan, begitu juga dengan gerakan menanam. Hanya saja, untuk daerah gersang (daerah berbatu) baru pertama kali kita laksanakan di Sangia Wambulu. Langkah ini, kita lakukan demi menekan inflasi, dan masyarakat juga dapat terbantukan,” ucapnya.

Selama Bulan Suci Ramadhan, Andy Muhammad Yusuf memastikan inflasi di Buteng tetap terjaga dan terkendali. Bahkan, dirinya sudah mengintruksikan dinas terkait untuk terus memantau harga bahan pokok dipasaran.

“Kita berharap, selama bulan suci ramadhan berlangsung, inflasi di Buteng tetap terjaga dan terkendali,” ungkapnya. (***)

Pasokan Pangan Terjamin, Rutin Gelar Pasar Murah

MENJAMIN tersedianya pasokan pangan yang cukup selama bulan ramadan dan hari raya Idul Fitri tahun 2024 menjadi komitmen Pemkab Buton Tengah.
Hal itu juga berdampak dengan terkendalinya harga pangan di pasaran.

Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Buton Tengah rutin menggelar pasar murah dan Apel Siaga menyambut hari besar keagamaan nasional. Apel siaga dilakukan secara bergilir diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Buton Tengah.

“Ini merupakan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka menjaga ketersediaan pangan, termasuk menjaga inflasi daerah,” ungkap Sekda Kabupaten Buton Tengah, Konstantinus Bukide.

Sasaran program apel siaga dilakukan di tingkat kelurahan. Sementara di tingkat desa telah ada alokasi dana ketahanan pangan sebesar 20 persen untuk setiap desa yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakan desa.

Baca Juga :  Komisaris BPD se-Indonesia Kumpul di Baubau, Ini Pesan Gubernur Sultra

Jendral ASN di Kabupaten Buton Tengah ini mengaku telah menggelar rapat bersama Satgas Pangan. Dalam rapat tersebut dipastikan ketersediaan pangan untuk kebutuhan bulan suci Ramadan dan Idul Fitri sangat cukup.

“Dari penjelasan pihak Bulog kita masih punya stok sampai 221 ton untuk wilayah Buton Tengah,” ujarnya.

Meski kondisi ketersediaan stok dipastikan aman, Pemkab Buton Tengah juga akan menggelar sidak dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan guna menjaga stabilitas harga di lapangan mengingat kebutuhan masyarakat terhadap pangan selama ramadan dan Idul Fitri cukup tinggi. (***)

Salurkan Bantuan Pangan Kepada 7.416 KPM

Berbagai upaya dilakukan Pemkab Buton Tengah dalam menekan angka inflasi di daerah. Salah satunya menyalurkan bantuan pangan tahap pertama tahun 2024 kepada 7.416 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, mengatakan penyelenggaraan penyaluran cadangan pangan merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama Badan Pangan Nasional dan Bulog.

Tujuannya, demi menanggulangi kemiskinan ekstrem, kerawanan pangan dan gizi, penurunan stunting, menjaga stabilitas harga dan penanggulangan inflasi, dan melindungi produsen maupun konsumsi dari dampak fluktuasi harga, serta menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 sehingga mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan serta kemandirian pangan.

“Saya mengharapkan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga penerima manfaat,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Keuangan Daerah dan Desa Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri itu.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah, Burhanuddin menambahkan penyaluran bantuan pangan sebagai tindaklanjut dari arahan presiden pada rapat internal tentang perpanjangan penyaluran bantuan pangan.

Baca Juga :  Rasman Ingin Baubau jadi Hub Maritim Indonesia Timur

“Penyalurannya dilakukan 2 kali yaitu tahap pertama mulai bulan Januari sampai Maret 2024 dan tahap ke dua pada bulan April sampai Juni 2024,” jelasnya.

Sasaran penerima bantuan pangan adalah masyarakat miskin yang mengalami kerawanan pangan dan gizi. Data penerima bantuan tahun 2024 bersumber dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Eksrim (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diinput setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“Dari Data yang ada penerima bantuan pangan khusus Sulawesi Tenggara sebesar 219.428 KPM, dan Kabupaten Buten Tengah sejumlah 7.416 KPM masing masing penerima akan menerina 10 kg beras selama 3 bulan untuk tahap I dan akan dilanjutkan dengan tahap II, jumlah tersebut mengalami penambahan sebesar 265 KPM,” tutupnya. (Adv)

Facebook Comments