BAUBAU, Rubriksultra.com – Pemkot Baubau dan Rumah Sakit (RS) Siloam Baubau menggelar rapat kerja membahas Perizinan dan Perparkiran. Rapat berlangsung di Aula Dinas PTSP, Selasa 4 Juni 2024 dipimpin Pj Sekda Kota Baubau, La Ode Fasikin S.Pi, M.Si.
Hadir dalam rapat Kepala Dinas DPM PTSP Suarmawati, S.Si, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Arlis, S.Pd, M.Pd, Kasatpol PP Drs La Ode Muh Takdir, M.Si, Perwakilan Bapenda, Perwakilan Dinas Kesehatan, Perwakilan Dinas PUPR dan manajemen RS Siloam Baubau.
Pj Sekda Kota Baubau, La Ode Fasikin mengatakan, Pemkot Baubau menginginkan dalam melakukan suatu kegiatan ada sinergitas diantara semua dan tidak berjalan masing-masing. Intinya, harus memenuhi dan mematuhi peraturan yang ada disetiap daerah, khususnya ini soal perizinan operasional.
Fasikin juga menekankan terkait Analisis Dampak Lalu Lintas (Amdal Lalin) yang berdampak kemacetan. ”Saya harapkan dari pihak RS Siloam pro aktif bekerja bersama, kita bersinergi dalam menuntaskan masalah ini,” ujar La Ode Fasikin.
Kepala Dinas Perhubungan Arlis mengungkapkan, dalam mengatur perparkiran di wilayah sekitar RS Siloam pihaknya sudah mengusulkan dalam rapat kerja tersebut yakni sebelum diterbitkan izinnya kembali RS Siloam maka terlebih dahulu ada komunikasi antara Dinas Perhubungan dengan DPM PTSP.
”Alhamdulillah apa yang menjadi penegasan kita tadi mereka bisa sepakati. Mereka akan permanenkan median jalan dan kita juga mengusulkan ke mereka supaya RS Siloam itu dipagar sehingga akses masuk dapat dikontrol dan akses masuk permanen itu dari sisi Lippo.
“Terutama untuk median jalan itu mereka sudah sepakati akan mereka eksekusi dalam waktu dekat sebelum izin operasionalnya diterbitkan oleh Pemerintah Kota Baubau,” ungkapnya.
Arlis menambahkan, secara perlahan perparkiran di Kota Baubau yang saat ini semrawut akan diurai. Apalagi, saat ini akan memasuki interval masa waktu pesta demokrasi yang berimpitan tentu akan dilakukan pendekatan secara humanis dan tidak secara ekstrem.
Diharapkan dengan pendekatan seperti itu, masyarakat akan menjadi paham dan kalau ada yang melakukan perparkiran dibeberapa titik lebih menyadari bahwa kenyamanan kota adalah kebutuhan utama. (adm)