BAUBAU, Rubriksultra.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr Edy Natsir menilai wabah penyakit difteri sangat kecil kemungkinan dapat menular di Kota Baubau. Sebab, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
“Saya kira semua bayi kita di Baubau sudah diimunisasi. Fatalnya kasus ini karena tidak diimunisasi dan bukan diwilayah kita. Dia khan berasal dari Sampolawa. Jadi sangat kecil kemungkinan menular di Baubau,” kata dr Edy Natsir ditemui di kantor wali kota Baubau, pekan lalu.
Apalagi, lanjut Edy Natsir, pasien langsung dibawa ke BLUD RSUD Kota Baubau untuk ditangani. “Jadi saat itu kita kumpulkan informasi. Nah, ternyata penderita ini tidak singgah dimana-mana, artinya langsung ke rumah sakit tepatnya ke ruang IGD,” sambungnya.
dr Edy Natsir menjelaskan ketika dibawa ke rumah sakit maka petugas medis kemungkinan terpapar. Sebab, radius penularan bakteri penyebab difteri ini kurang lebih satu meter.
Petugas medis yang dikhawatirkan terpapar diakui telah diberikan vaksin. “Semua petugas rumah sakit yang merasa dirinya terpapar sudah ke dinas kesehatan dan sudah diberi vaksinasi. Selain itu sudah ada upaya dari rumah sakit untuk mensterilkan ruangan yang dipakai penderita difteri lalu,” bebernya.
Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan pemerintah provinsi. Melalui komunikasi itu, pemerintah Kota Baubau dianjurkan untuk membantu penyaluran obat ke Kabupaten Buton Selatan dan hal itu sudah dilakukan.
“Saya minta masyarakat tidak perlu merasa khawatir dengan wabah ini. Tapi kalau masih mau pakai masker tidak apa-apa juga karena itu dianjurkan tapi kalau tidak juga tidak apa-apa yang penting tidak terpapar tidak berada dalam radius beberapa meter dari penderita,” tandasnya. (uky/war)