La Ode Aslan Azis: Ini pembodohan Publik
BAUBAU, Rubriksultra.com- Survei yang dirilis salah satu direktur Indo Barometer terhadap Pilkada Kota Baubau dinilai tak lazim. Catatan elektabilitas pasangan AS Tamrin-La Ode Monianse dengan 54 persen mustahil diraih dengan lima pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang maju di Pilkada serentak Kota Baubau.
Hal itu diungkapkan La Ode Aslan Asis dalam konfrensi persnya tadi malam, 17 Juni 2018. Ketua Tim Sukses pasangan Hj Roslina Rahim-La Ode Yasin (Rossy) menilai survei tersebut sebagai salah satu strategi konsultan politik untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
“Kami cukup kaget ada lembaga survei yang merilis hasil survei pada media, karena ini tak lazim. Seharusnya survei itu hanya bagian dari konsumsi tim pemenangan untuk menguatkan strategi bukan untuk konsumsi publik,” katanya di posko utama Rossy.
Kata dia, survei asli tidak akan mungkin dirilis karena itu hanya menjadi konsumsi pemesan lembaga survei. Pria yang akrab disapa Abba ini berani memastikan jika pemesan lembaga survei Indo Barometer salah satu pasangan calon di Pilkada Baubau.
“Kalau kita lihat hasilnya khan yang teratas itu nomor dua. Makanya saya berani pastikan jika survei ini pastilah pesanan dari nomor urut dua,” tegasnya.
La Ode Aslan Azis sangat yakin masyarakat Kota Baubau tak bisa diperbodohi dengan hasil survei tersebut. Sebab, hasil uji sampel dari 404 responden tidak mewakili jumlah pemilih Kota Baubau yang mencapai 130 ribu.
“Kalau kita bicara satu RT satu responden maka itu tidak mencukupi karena jumlah RT di Baubau ada 554 RT. Ini kemudian tidak menjadi logis teman-teman dari Indo Barometer merilis hasil yang jangan-jangan ada apa-apanya dibelakang, tanda kutip ya,” katanya.
Ketidak laziman yang tak dapat dicerna secara logika, menurut Aslan, belum ada satupun survei di Indonesia ini jika ada lima calon, mencapai persentase diatas 50 persen. Hasil ini bisa didapat jika hanya dua calon yang berkompetisi.
“Belum ada satupun itu. Saya malah lebih yakin jika Indo Barometer merilis hasil survei di angka 34 atau 35 persen berdasarkan kondisi Kota Baubau saat ini. Kemudian calon lain diangka 20 atau 19 persen. Kalau begitu saya kira masyarakat bisa lebih menerima,” tukasnya.
La Ode Aslan Azis juga menilai hasil survei ini tak mendidik masyarakat dalam berpolitik yang baik dan santun. Hasil survei 54 persen menurutnya tak wajar apalagi baru dilakukan sejak tanggal 1-7 Juni 2018 lalu.
“Kurang lebih baru satu atau dua minggu lalu survei ini dilakukan. Makanya kalau kami lihat ini menjadi hal yang lucu, karena hasil survei ini bukan menjadi harga mati. Saya kira ini salah satu strategi politik yang dilancarkan konsultan politik untuk menggiring opini publik tapi saya kira hasil ini merupakan pembodohan publik,” tegasnya. (***)
Peliput : Sukri Arianto
Editor : La Ode Aswarlin