BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Baubau melatih Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Baubau untuk membuat press release yang baik dan efisien. Pelatihan itu diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam setiap proses pelayanan publik.
Kegiatan tersebut dihadiri peserta bidang kehumasan dari SKPD, kecamatan, kelurahan dan para wartawan di Kota Baubau. Tiga narasumber yang membawakan materi diantaranya jurnalis senior yang juga Ketua PWI Kota Baubau, Ramli Ahmad, Doktor Ilmu Komunikasi, Hamzah Paloloi (mantan wartawan) dan Kadis Kominfo Kota Baubau, Idrus Taufiq Saidi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Baubau, H. Idrus Taufik Saidi menjelaskan UU ini mengamanahkan setiap layanan publik wajib membangun dan mengembangkan sistem informasi dan mengelola informasi publik secara baik dan efisien. Bahkan setiap badan publik perlu mengadakan pengelolaan informasi dan dokumentasi yang dapat menjamin ketersediaan informasi untuk memberikan akses yang mudah bagi masyarakat.
“Masyarakat saat ini menginginkan adanya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam setiap proses pelayanan publik. Informasi menjadi hak masyarakat yang dilindungi UU. Namun perlu diperhatikan, dalam menyiarkan informasi haruslah jeli. Istilahnya saring sebelum share dan filter sebelum membagi,” ujarnya saat membacakan sambutan mewakili Wali Kota Baubau sekaligus membuka pelatihan press release dan fotografer tingkat Kota Baubau di hotel Adiguna, Selasa (17/7/2018).
Ketua Panitia Pelatihan Press Release dan Fotografer Kota Baubau, La Madi menambahkan secara praktis press release merupakan berita untuk dimuat dan dipublikasikan kepada masyarakat. Adalah menjadi tugas humas dalam suatu instansi untuk membuat press release atau naskah berita tertulis ini.
“Dalam membuat press release yang baik harus memenuhi unsur 5W+1H. Dalam pelatihan ini humas akan diberikan gambaran bagaimana membuat naskah berita yang baik berdasarkan fakta lapangan dan data yang ada,” katanya.
Selain membuat naskah berita, peserta juga akan diberikan pelatihan pengambilan dokumentasi atau menjadi fotografer yang andal. Kedua sisi ini penting, agar penyajian berita kepada publik dapat lebih hidup. (adm)
Peliput : Sukri Arianto
Editor : La Ode Aswarlin