KENDARI, Rubriksultra.com – Pesta Rakyat Ali Mazi-Lukman Abunawas yang rencananya akan diselenggarakan 22 September 2018 mendatang dipastikan berlangsung meriah.
Selain dihibur sejumlah artis ibu kota, kegiatan ini dikemas kental dengan nuansa adat khas Buton.
Salah satu ritual tradisional yang ditampilkan adalah Pakande Kadea. Dalam bahasa Wolio (Buton) Pakande Kandea adalah ritual makan bersama dalam rangka menyambut tamu besar atau tamu istimewa.
Makanan disajikan adalah kuliner khas tradisional. Seperti nasi wolio, kadu minya, lapa-lapa dan beragam panganan tradisional. Semua kuliner itu ditata di dalam talang.
Pada Pesta Rakyat di MTQ, sekitar 2.040 talang makanan tradisional bakal disiapkan menjamu masyarakat dan tamu penting yang bersuka cita merayakan hadirnya leader baru Sultra, Ali Mazi-Lukman Abunawas.
Menurut informasi Kepala Dinas Kominfo Sultra, Kusnadi talang berisi makanan tradisional tidak seluruhnya berasal dari dinas atau instansi Pemprov Sultra. Pemda Kabupaten/Kota di Sultra ikut menyumbang.
Setiap kabupaten atau kota dijatah mengirim 120 talang makanan tradisional pada puncak Pesta Rakyat 22 September 2018
“Setiap kabupaten dijatah 120 talang. Plus makanan tradisional disiapkan. Totalnya 2.040 talang,” ujar Kusnadi.
Pada ritual pakande-kandea, sesuai tradisi para tamu dan masyarakat akan menikmati makanan tradisional dengan cara melantai. Tentu setelah rangkaian prosesi adat tuntas terlaksana.
“Pokoknya masyarakat makan gratis di pesta rakyat. Banyak SKPD dan Daerah yang akan menyiapkan makanan di sana,” ujar Kusnadi lagi .
Sejauh ini persiapan pergelaran Pesta Rakyat AMAN sudah mencapai 80 persen. Panggung Pesta Rakyat sendiri dipusatkan di MTQ Kendari.
“Ada banyak pertujukan adat juga nanti di panggung . Artisnya banyak dari Jakarta. Yang jelas akan meriah. Kan banyak tamu penting Pak Gubernur juga dari Jakarta seperti dari NasDem yang akan datang,” urainya. (adm)
Sumber : Inilahsultra
