LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mencatat sedikitnya enam ribu masyarakat berprofesi sebagai nelayan. Banyaknya masyarakat nelayan ini cukup berdasar sebab dari 77 desa dan kelurahan di Buteng, 66 desa diantaranya merupakan daerah pesisir.
Kepala DKP Buteng, Muhamad Rijal mengatakan 66 daerah pesisir itu telah ditetapkan melalui SK Bupati Buteng. Makanya, langkah awal yang dilakukan instansi teknis untuk tahun pertama 2017 hingga 2018 adalah pembenahan data.
“Saat ini kami berupaya agar data nelayan ini dapat disajikan dalam bentuk website,” kata Muhamad Rijal di kantor DPRD Buteng, belum lama ini.
Muhamad Rijal mengurai hampir seluruh pegawai perikanan baik PNS maupun honorer saat ini turun ke lapangan untuk melakukan pendataan diseluruh rumah. Hal itu dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana data yang akan disajikan kepada pemerintah daerah.
Ia mengaku posisi data tahun 2017, nelayan di Buteng tercatat diangka empat ribuan. Hingga September 2018, terdapat penambahan sekitar dua ribuan sehingga posisi terakhir saat ini, nelayan di Buteng berada diangka enam ribuan.
“Tergat kami Desember 2018 ini data nelayan akan dituntaskan. Baik itu nelayan penuh, nelayan sambilan, sambilan tertentu maupun nelayan budidaya,” katanya.
Enam ribu data nelayan ini diakui akan diperjuangkan untuk mendapatkan kartu nelayan. Sebab kartu ini akan menjadi cikal bakal agar nelayan mendapat asuransi.
“Kita tidak bisa mendeteksi dan melakukan pendataan untuk asuransi sebelum dia memiliki kartu nelayan. Sementara ini formatnya masih ada di kementerian, blangko kartunya belum ada tapi datanya sudah kami siapkan. Insyaallah kami akan terus berjuang, mudah-mudahan satu bulan kedepan ini sudah ada blangko kartu itu,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin
