KENDARI, Rubriksultra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari mengklaim, jumlah warga miskin di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan.
Dari jumlah penduduk Kota Kendari (2017) sebanyak 359, 371 jiwa, angka kemiskinan turun menjadi 5,01 persen di 2017. Tahun sebelumnya, angka kemiskinan di kota peraih Adipura Kencana ini berada pada angka 5,10 persen dari total jumlah penduduk.
Selain warga miskin, BPS juga mengklaim terjadi penurunan di sektor pengangguran. Pada 2017, jumlah pengangguran tinggal 7,00 persen.
Kepala Seksi Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari Sri Wastuti mengatakan, angka kemiskinan dan pengangguran setiap tahun selalu menurun.
Namun demikian, ia tidak menyebut jumlah pengangguran secara pasti. BPS, kata dia, hanya menghitung presentase dari total jumlah penduduk.
“Untuk 2017 warga miskin sekitar 5,01 persen, dan 2016 warga miskin mencapai 5,10 persen dari jumlah warga Kota Kendari,” kata Sri Wastuti, saat ditemui di Kantor BPS Kota Kendari, Jumat 26 Oktober 2018.
Dalam menentukan warga miskin ini, Sri Wastuti menjelaskan, menggunakan survei sosial ekonomi nasional (Susenas). Survei ini dilaksanakan BPS di seluruh Indonesia dengan metodologi yang sama.
“Termasuk, variabel-variabel indikator juga sama, dengan dilihat dari kondisi perumahan, yang paling utama dilihat dari pengeluaran makanan dan non makanan,” jelasnya.
Ia menyebut, dalam penentuan rumah tangga masuk kategori warga miskin dilihat dari pengeluaran makanan minimal 2100 kalori perkapita atau sesuai standar nasional.
“Maksud 2100 kalori perkapita ini, misalnya makan sayur, nasi dan lain sebagainya, jika tidak cukup 2100 kalori, maka itu dikategorikan warga miskin,” jelasnya.
Untuk kategori pengangguran, lebih banyak ditemukan di warga miskin. Namun, bukan berarti, semua pengangguran dikatakan miskin. “Seperti tingkat pendidikannya tinggi, di situ pasti akan pilih-pilih pekerjaan,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja yang memicu peningkatan ekonomi.
Ia juga menyarankan terkait program kesehatan pemerintah harus lebih diperbaiki lagi, karena warga miskin kurang memperoleh akses kesehatan dan pendidikan.
“Otomatis orang bekerja dapat menambah pendapatan dan penghasilan, serta pendidikan dan kesehatan itu harus lebih ditingkatkan lagi,” jelasnya.
“Semoga ini, menjadi motivasi kita semua agar di Kota Kendari tidak ada lagi warga miskin maupun pengangguran,” pungkasnya. (adm)
Sumber : Inilahsultra