BAUBAU, Rubriksultra.com- Pucuk kepemimpinan Universitas Muhamadiyah (UM) Buton resmi berganti dari tangan Suriadi ke Wa Ode Alzarliani. Pelantikan berlangsung di aula gedung UM Buton, Kamis 10 Januari 2019 oleh Prof Lincolind Arsad selaku Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhamadiyah.
Pelantikan pucuk pimpinan UM Buton ini dihadiri langsung Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse. Dalam sambutannya, orang nomor dua di Baubau ini mengatakan UM Buton merupakan mitra strategis pemerintah untuk melahirkan dan mengembangkan SDM berkualitas, maju dan berbudaya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Baubau ini menaruh harapan besar dengan kepemimpinan UM Buton yang baru. Ia pun berharap UM Buton bisa menjelma menjadi universitas yang mampu mandiri dan dapat menghasilkan alumnus yang mumpuni sesuai bidangnya masing-masing.
“Moga UM Buton kedepan bisa memberikan kontribusi positif untuk membangun bangsa. Menjadi motor penggerak untuk membangun kualitas pendidikan dan jebolan yang mumpuni. Kami pemerintah dan masyarakat sangat merespon kehadiran UM Buton yang bisa menjadi solusi pendidikan bukan hanya di Baubau tapi daerah interland lainnya se-Kepulauan Buton,” katanya.
Usai dilantik, Rektor UM Buton, Wa Ode Alzarliani mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang diberikan. Namun amanah ini juga merupakan tantangan besar untuk dirinya.
“UM Buton seperti yang kita lihat sudah menjelma menjadi salah satu universitas yang diperhitungkan di Kota Baubau. Makanya saya akan melanjutkan estafet kepemimpinan ini kearah yang lebih baik lagi,” katanya.
Sebagai pimpinan baru, Wa Ode Alzarliani ternyata sudah punya program untuk membangun UM Buton. Salah satunya pembukaan progran pasca sarjana.
Selain itu, Ia juga berkomitmen meningkatkan akreditasi kampus dari C menuju B. Bukan hanya kampus, Ia juga akan meningkatkan akreditasi beberapa program studi (Prodi) dari C menuju B.
“Lalu ada juga beberapa hal yang akan kami lakukan kedepan,” tukasnya.
Intinya, kata dia, UM Buton akan diupayakan sejajar dengan universitas muhamadiyah lainnya di belahan nusantara ini. Sebab, UM Buton diberikan ruang oleh Dikti untuk berusaha semaksimal untuk mencapai cita-citanya secara profesional, islami dan diakui secara global.
“Jadi itu prioritas utama kami. Masih akan ada lagi program lain yang akan kita kembangkan, tapi tentu kita lihat dulu potensi dan perkembangannya,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin