BATAUGA, Rubriksultra.com – Protes terhadap dugaan kecurangan rekruitmen CPNS 2018 di Kabupaten Buton Selatan (Busel) membuahkan hasil positif. Pemerintahan Plt Bupati Busel, Arusani akhirnya mengakomodir 20 peserta tes yang memiliki nilai tinggi saat ujian SKD dan SKB, mengikuti pemberkasan CPNS.
Meski begitu, rekomendasi permintaan pemberkasan itu tak diiringi dengan rekomendasi pemberhentian pemberkasan untuk peserta yang dinyatakan lulus akibat nilainya didongkrak. Pemberkasan berjalan untuk kedua kubu.
Salah satu korban, Heri Jovantri mengatakan keputusan pemberkasan itu dilakukan setelah 20 korban dugaan kecurangan diundang rapat di aula kantor Bupati Buton Selatan (Busel), Senin 14 Januari 2019 pagi tadi. Dari rapat itulah, keputusan rekomendasi akhirnya dikeluarkan.
Kendati begitu, kata dia, fisik rekomendasi itu baru akan diterima secara resmi esok hari, Selasa 15 Januari 2019. Pun demikian, pihaknya mulai melengkapi kelengkapan berkas mulai hari ini.
“Informasinya hari ini makanya kami menunggu surat itu sebagai pegangan kami melakukan pemberkasan. Tapi baru saja kami diberitahu bahwa suratnya akan keluar besok,” kata Heri bersama 19 korban lainnya saat menunggu hingga pukul 14.30 wita di kantor BKPSDM Busel, Senin 14 Januari 2019.
Rekomendasi yang akan dikeluarkan mengakomodir pemberkasan khusus korban dugaan kecurangan. Sementara para peserta yang lulus karena dongkrakan nilai belum dicoret karena bukan kewenangan pemerintah daerah.
“Tidak, mereka tidak mau terbitkan rekomendasi pemberhentian pemberkasan terhadap yang lulus karena dongkrakan nilai. Mereka tidak berani karena bukan kewenangannya,” katanya.
Pasca pertemuan dengan para korban CPNS, Pemkab Buton Selatan lebih tertutup
kepada awak media yang coba mengkonfirmasi. Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Busel, Firman Hamzah enggan berkomentar ketika ditanya perihal rekomendasi pemberkasan itu. (adm)
Berikut daftar 20 korban dugaan kecurangan CPNS Busel yang berhasil dirangkum Rubriksultra.com
1. Hestiani, guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Batu Atas.
2. Wa Ode Nurhayati, guru BK SMPN 1 Siompu.
3. Muhammad Jalil, guru IPS SMPN 1 Batauga.
4. Fitri Dwi Cahyani, perawat terampil.
5. Wa Ode Hasrida, guru BK di SMPN2 Kadatua.
6. Ruslin, SMP Satap Kapoa.
7. Yan Pratama, guru Bahas Inggris di SMPN 1 Lapandewa.
8. Etri Selpawani Fredy, perawat ahli pertama.
9. La Ode Abdul Rahim Mulia, guru IPS di SMPN 1 Siompu Barat.
10. La Insi, guru Agama Islam di SDN Sandang Pangan.
11. Asnia, guru Matematika di SMPN Satap Kapoa.
12. Yusran, guru Bahasa Inggris di SMPN1 Kadatua.
13. Sumarsih Rahim, guru IPS di SMPN 5 Batauga.
14. Heri Jovantri, guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Kadatua.
15. Dedi Purnama, guru IPS di SMPN 1 Siompu Barat.
16. Irawati Darwis, guru Matematika di SMPN 1 Siompu Barat.
17. Tri Ufista, guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Kadatua.
18. Asriani Imu, guru PKN di SMPN Satap Sampolawa.
19. Ningsih Sri Handayani, perawat ahli pertama di UPTD Puskesmas Kadatua.
20. Rista Puspita R, Apoteker UPTD Puskesmas Siompu.
Peliput : Sukri
Editor : La Ode Aswarlin