WAKATOBI, Rubriksultra.com – Janji politik kepala daerah (Bupati) saat kampanye senantiasa akan teringat saat berhadapan dengan rakyatnya. Itulah yang terjadi pada Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) H Arhawi SE.
Saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tomia dan Tomia Timur, Arhawi, mengingatkan warga terkait janji politiknya saat kampanye Pilkada tahun 2015 lalu.
Dihadapan masyarakat peserta Musrenbang, Arhawi, mengungkap berbagai isu yang dijanjikannya saat Pilkada. Diantaranya isu kesehatan berupa pembangunan gedung Puskesmas yang lebih komplit dan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Wakatobi.
“Terkait janji politik seperti kesehatan, kita telah berupaya disetiap pulau ada peningkatan kesehatan. Tahun 2019 ini, pemkab Wakatobi menargetkan seluruh warga sudah memiliki kartu BPJS. Kemudian di pulau Tomia tahun 2019 ini juga sudah akan dibangun Puskesmas yang memenuhi standar dengan menelan anggaran sekitar Rp 30 Milyar,” ungkap Arhawi.
Terkait infrastruktur lainnya, Pulau Tomia juga telah direncanakan akan dilakukan pendalaman alur masuk. Sehingga kapal-kapal tidak kesulitan untuk berlabuh disaat cuaca sedang tidak bersahabat.
“Di Pulau Tomia akan dilakukan pendalaman alur masuk di Waitii Raya. Program ini saya sudah komunikasikan dengan pemerintah provinsi,” ujar Bupati Wakatobi.
Dikatakan 2019 juga ada program pemerintah pusat yang ditempatkan Pi pulau Tomia. Ini semua karena Tomia telah memiliki industri pariwisata dan kerajinan tradisional masyarakat setempat.
“Tahun 2019 ini juga akan dibangun dermaga wisata di Pulau Tomia. Berupa DAK pariwisata sehingga bisa menunjang industri pariwisata di Pulau Tomia dan Wakatobi pada umumnya,” kata Arhawi.
Arhawi, optimis jika janji politiknya akan terealisasi. Semua itu butuh dukungan seluruh masyarakat Wakatobi.
“Saya selalu optimis karena baru dua tahun kepemimpinan ini berjalan, satu per satu mulai tuntas. Tahun ini kita mulai bergeser ke Pulau Kaledupa, dan tahun depan giliran pulau Tomia dan selanjutnya Binongko. Sehingga pendukung pariwisata bisa tuntas tiga tahun kedepannya,” tukas Arhawi. (adm)
Peliput : Kurniawati
Editor : La Ode Aswarlin