BPS Buton Goes To School

Sosialisasi SP2020 BPS Kabupaten Buton bertajuk "BPS Goes To School" di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pasarwajo yang berada di Desa Dongkala, Kabupaten Buton, Senin 6 Januari 2019. (FOTO BPS Buton)

PASARWAJO, Rubriksultra.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buton menggelar sosialisasi Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Sosialisasi menyasar siswa dan siswi disejumlah sekolah di Kabupaten Buton, Senin 6 Januari 2019.

Dalam balutan program ‘BPS Goes to School’, BPS Kabupaten Buton melaksanakan roadshow perdananya dengan menyambangi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pasarwajo yang berada di Desa Dongkala, Kabupaten Buton.

- Advertisement -

Rombongan BPS Kabupaten Buton disambut Kepala Sekolah SMKN 2 Buton didampingi Wakasek Kurikulum serta para guru sekolah.

Koordinator Tim Sosialisasi SP2020 BPS Buton, Dwina Wardhani Nasution menghimbau kepada siswa siswi dan para guru untuk berperan aktif dalam mensukseskan sensus penduduk. Sebab data yang diperoleh nantinya akan sangat bermanfaat, terutama untuk dunia pendidikan di Indonesia.

“Berapa banyak sekolah yang perlu dibangun, berapa tenaga didik yang perlu disiapkan, dan masih banyak lagi pemanfaatan data Sensus Penduduk,” katanya.

BPS akan menggunakan dua cara pengumpulan data dalam SP 2020 ini. Diantaranya secara online dan verifikasi lapangan atau sensus door to door.

Untuk sensus online bisa diakses secara mandiri di sensus.bps.go.id pada Februari sampai dengan Maret 2020. Jika ada warga yang belum melakukan sensus online, maka pada Juli 2020 akan ada petugas yang datang melakukan sensus.

Kepala SMKN 2 Buton, Muliadin Oba menyatakan, pihak sekolah dan siswa siswi siap sepenuhnya menjadi agen sensus penduduk online.

Diharapkan para siswa siswi dan guru yang saat ini sudah melek internet bisa memperbaharui data kependudukannya. Tak hanya di keluarganya sendiri, tapi juga sanak saudara serta di lingkungan sekitar.

“Kita semua tentunya juga berharap sensus ini akan menghasilkan satu data kependudukan yang bisa digunakan semua instansi. Sehingga tidak ada lagi perbedaan data penduduk yang menjadi acuan kebijakan pemerintah,” katanya. (adm)

Baca Juga :  TMMD Membangun Daerah Terisolir

Penulis : Afrizal

Facebook Comments