Corona, Kenapa Muncul dan Apa Pesan yang Dibawanya

Ir. La Ode Budi

Oleh : Ir. La Ode Budi

Saat ini dunia betul-betul terkapar oleh Corona. Covid 19, tepatnya. Hampir semua negara gagal mengantisipasinya.

- Advertisement -

Semua memperkirakan dapat mencegahnya melalui protokol kesehatan ketat di semua pintu masuk negara.

Dengan terlaksananya lockdown atau tutup semua akses keluar masuk kota Wuhan, maka pandemi ini merembes “sedikit sedikit” ke luar China, dan dalam kapasitas dapat diatasi saat masuk ke negara lain.

Nyatanya, semua negara jebol. Bahkan Amerika sudah mencapai setengah juta lebih positif dan terus bertambah. Sudah jauh lebih banyak dari China dan Italia. Negara yang biasa mengobok-obok negara lain dengan spionase dan ahli perhitungan resiko terbaik, KO juga.

China pun yang sudah merayakan keberhasilan di kota Wuhan dan sudah mulai membuka ruang publik, malah diserang Corona lagi dari negara lain.

Pintu masuk perbatasan Rusia-China, setiap hari telah membawa ratusan tularan Corona ke rakyat China, sehingga dibuat protokol sangat ketat di perbatasan itu. Dan bisa jadi akan ditutup juga.

Semua antisipasi resiko terlambat dihadirkan oleh pimpinan dunia. Padahal ada Plan A, Plan B, atau Plan C terburuk (worst scenario) adalah ilmu dasar KGB, Pentagon dan Politbiro. Bahkan James Bond tidak bisa selamatkan Perdana Menterinya dari paparan Corona. M1 gagal !!!

Bahkan varian yang ada belum ditemukan serumnya, sudah muncul varian Corona baru yang tanpa gejala (tidak terdeteksi oleh perubahan suhu tubuh).

Film-film hollywood tentang datangnya Alien ke bumi dan porak porandakan dunia, jadi kenyataan. Bukan kerusakan gedung-gedung, tapi kerusakan tata kehidupan manusia.

Nah, pesan apa yang dibawa dan harus kita dengarkan sepenuh perhatian atas kehadiran Corona 19 ini.

Pesan yang ditujukan kepada seluruh dunia tanpa kecuali, keseluruhan manusia sebagai ras penghuni bumi.

Baca Juga :  Pemilu di Pusara Pemilih Pemula

Dan siapa Pengirim pesan itu? Yang sangat berkepentingan dengan “kepatuhan” manusia.

Siapakah ?

Tentu saja, yaitu Alam dan Tuhan sang Pencipta Manusia dan Alam Semesta.

Berikut rekaan Penulis :

Pesan dari Alam : ini adalah perlawan terhadap pemanfaatan alam secara semena-mena oleh manusia.

Mencairnya gunung es di kutub, lobang ozon makin besar, penggunaan plastik tak terkira bahkan hingga ke perut hiu, eksploitasi hutan, air tanah dan sumber daya alam tanpa kompromi, adalah siksaan manusia terhadap alam.

“Climate change” bahkan sudah jadi bahan olokan.

Dan…….. “Kalian pikir kami akan diam saja,” kata Alam.

Mutasi gen virus Corona adalah tindakan “upgrade” senjata (defence mechanism) Alam untuk menahan hegemoni manusia.

Sama dengan kita selalu mempercanggih senjata agar bisa mengalahkan musuh jika perilaku negara lain tidak bisa kita tolelir lagi.

Satu contoh hasilnya : Langit Jakarta jadi biru. Suatu target yang tidak pernah bisa dicapai oleh kampanye “Sayang Bumi” oleh manusia. “Manusia hanya basa basi, capek nunggunya,” kesimpulan Alam.

Pesan dari Allah SWT, tentu terkait kemaslahatan hidup manusia di bumi ini. Manusia melenceng dari kehidupan yang diinginkan oleh Allah SWT (fidunnya hasanah).

Bahkan manusia yang sadis dan paling kejam adalah yang berjuang atas namakan Tuhan. Whaat ???

Kehidupan manusia sudah seperti “mengejar ekor”. Tiap saat hanya kekurangan yang dibahas. Kalau perlu ambil orang punya. Mengalahkan bangsa atau kelompok lain atau orang lain, sudah menjadi “dorongan suci” perjuangan manusia.

Diumpamakan sekumpulan orang di warung makan. Yang punya banyak uang ingin semua makanan dibelinya, padahal perutnya juga tidak akan bisa menampung semua.

Suasana warung itu ribut oleh perdebatan tinggikan harga. Dan yang datang hanya bawa uang sekedar untuk nasi dan lauk hari itu, malah tidak kebagian untuk beli. Dan mereka jadi ribut juga menuntut haknya.

Baca Juga :  Pendekatan Pembangunan dan Masalah Sosial

“Heyy manusia, kalian sudah lupa bahagia !!! Band dengan lagu begitu indah di pojok warung, terlewat kalian nikmati. Joget bareng dong.

Coba ingat lagi apa yang paling berharga dari kehidupan. Jalanilah hidup saling sayang dan menjadi rahmat satu sama lain dan serta jangan abai memelihara alam.

Raihlah keberkahan dariKu,” nasehat Tuhan (versi subyektif saya).

Kalau beriman dan bertaqwa suatu negeri, akan kami bukakan keberkahan dari langit dan bumi….. (QS Al A’raf : 96)

Yuk, bersama kita putus penyebaran La Corona ini dengan “physical distancing” dan upayakan tetap di rumah (jika tidak mendesak sekali).

Pemerintah, tetaplah laksanakan yang terbaik, antisipasi yang terbaik. Kita rakyat patuh.

Terima kasih kepada para dokter dan perawat, TNI Polri, garda terdepan perjuangan ini.

Semoga serum anti Corona segera ditemukan dan kita dapat memulai kebijaksanaan baru dalam menjalani kehidupan, baik di tingkat dunia, negara dan bangsa, provinsi, kota desa dan hingga kebersamaan kecil lainnya. Aamin yra.

Kabarakatina tana Wolio. (***)

Facebook Comments