Pemkot Baubau Bakal Buka Ruang Belajar di TV Lokal

Abdul Karim

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau tengah merancang program khusus untuk membantu siswa belajar dari rumah. Salah satunya dengan mengusulkan program ruang belajar di TV lokal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Abdul Karim mengatakan, Kota Baubau saat ini masih berstatus zona merah Covid-19. Kondisi ini memaksa para siswa untuk belajar daring atau online dari rumah hingga waktu yang belum ditentukan.

- Advertisement -

Namun kondisi tersebut menimbulkan berbagai persoalan yang kompleks, baik yang dialami siswa maupun guru. Masalah itu mulai dari terbatasnya akses internet, tidak semua siswa memiliki handphone android sampai pada biaya siswa belajar daring.

“Makanya kita membuat inovasi bakal membuat ruang belajar di TV lokal. Program itu sudah diupayakan saat pemaparan program di kantor Bappeda pada Kamis 3 September lalu menindaklanjuti DID tahap II senilai Rp 14 miliar,” kata Abdul Karim di kantor Wali Kota Baubau, baru-baru ini.

Ruang belajar ini akan dibagi dengan waktu yang berbeda agar siswa dapat menerima materi pelajaran sesuai jenjangnya. Bila ini dirasa efektif maka akan terus dilanjutkan.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan pelatihan guru mengajar menggunakan aplikasi secara daring melalui work shop. Termasuk penyediaan transpor bagi guru guru yang melakukan kunjungan belajar di lokasi siswa dengan tentu menerapkan protokol kesehatan.

“Kemudian kita juga mengusul agar siswa-siswa kita dibantu pulsa paket. Namun karena banyaknya masukan sehingga rencana itu diarahkan ke pembuatan spot-spot wifi gratis bagi siswa dan kalau bisa guru nanti akan datang berkunjung memberikan materi,” paparnya.

Mengenai spot wifi gratis, lanjut Abdul Karim, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau mengenai prosedur pembuatan wifinya.

Baca Juga :  Pelaku Pembacokan Dua Remaja di Baubau Ditangkap

Abdul Karim mengaku membuka diri menerima masukan, saran, kritik membangun dan memberikan opsi dan solusi untuk perbaikan pendidikan di Kota Baubau ke depan apalagi di masa pandemik saat ini.

“Praktisi, pemerhati pendidikan dan juga vendor yang ingin mengajukan kartu paket murah untuk digunakan siswa, kita semua terima masukan itu,” jelas Abdul Karim.

Meski begitu pihaknya baru sekedar mengusul program pada Dana Insentif Daerah (DID) tahap kedua Rp 14 Miliar yang diterima Pemkot Baubau. Soal sistem mengatur waktu dan metode pembelajarannya nanti dilihat setelah program disetujui pemerintah pusat. (adm)

Penulis: Ady

Facebook Comments