LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Perekonomian Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dibawah kepemimpinan Bupati Buteng, H. Samahuddin dan Wakil Bupati Buteng, La Ntau berkembang signifikan. Sejak resmi dilantik pada 22 Mei 2017 lalu, berbagai pembangunan sektor perekonomian mulai menampakkan hasil.
Salah satu pembangunan nyata pasangan yang mengusung akronim SamaTau ini adalah pembangunan pasar rakyat. Sejumlah pasar rakyat diantaranya Mawasangka Timur, Sangia Wambulu dan beberapa daerah lainnya telah berhasil direalisasikan.
Hebatnya, lahan untuk pembangunan pasar rakyat itu merupakan hibah dari masyarakat setempat. Semangat membangun inilah yang menjadikan perekonomian daerah dengan julukan negeri seribu gua ini semakin menggurita.
“Saat ini semua kecamatan di Kabupaten Buteng sudah memiliki pasar masing-masing,” ungkap Bupati Buton Tengah, Samahuddin kepada Rubriksultra.com.
Pasar rakyat diharap dapat merangsang percepatan dan perputaran ekonomi ditengah masyarakat. “Kita tahu, pasar itu merupakan tempat berkumpulnya masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli. Harapan kita perputaran ekonomi semakin lancar,” tambahnya.
La Ramo sapaan akrab H. Samahuddin meyakini, keberadaan pasar rakyat dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakatnya. Dipasar rakyat inilah, masyarakat Buteng bisa menghidupi keluarganya.
Disisi lain, terbangunnya pasar rakyat disemua pelosok bisa memutus biaya tambahan yang harus dikeluarkan masyarakat saat menjajakan hasil pertanian, perikanan mapun komoditi lainnya. Dengan begitu, pendapatan masyarakat akan semakin besar.
“Semakin besar pendapatan maka kita harapkan akan berimplikasi dengan kesejahteraan. Nah, berbagai upaya itulah yang harus terus kita kembangkan kedepan,” katanya.
Selain pasar rakyat yang sudah berhasil terbangun, H. Samahuddin juga mempersiapkan pembangunan pasar sentral di Buton tengah. Lokasi pasar kabupaten ini dipilih di Desa Teluk Lasongko.
Tak tanggung-tanggung, pasar sentral ini akan berdiri diatas lahan seluas lima hektar. Lahan pembangunannya bahkan sudah dimatangkan sejak 2018 lalu. Hebatnya lagi, lahan ini merupakan hibah dari masyarakat setempat.
“Lahannya sudah siap, dari hibah masyarakat semua. Mudah-mudahan tahun ini, pembangunan fisiknya sudah bisa kita mulai,” pungkasnya. (adv)
