Dugaan Pemalsuan Dokumen Penumpang, Polres Baubau Dalami Keterlibatan Pelaku Lain

Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari.

BAUBAU, Rubriksultra.com- Polres Baubau berhasil mengamankan seorang buruh di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, inisial A yang diduga memalsukan dokumen sertifikat vaksin 26 penumpang kapal Pelni KM Sinabung tujuan Sorong. Pihak kepolisian pun tengah mendalami keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini.

“Kita masih dalami apakah pelaku ini bekerjasama dengan oknum petugas di lingkup pelabuhan. Kalau memang ada pelanggaran SOP, maka akan kami tindak,” kata Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari, Rabu 28 Juli 2021.

- Advertisement -

Kata dia, setelah mendapat informasi, kepolisian langsung bergerak mengamankan pelaku. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku mematok harga Rp 1,2 juta mulai dari tiket hingga dokumen pelengkap.

AKBP Rio Tangkari menjelaskan, pelaku memperoleh dokumen di salah satu rental pengetikan. Pelaku lalu membuat sendiri sertifikat vaksin tahap pertama ke-26 penumpang tersebut.

Komunikasi dengan Satgas Covid-19 Sorong juga telah dilakukan. Ke-26 penumpang itu telah dipulangkan karena diduga menggunakan sertifikat vaksin dan keterangan swab antigen palsu.

“Ini murni dibuat yang bersangkutan, bukan diperoleh dari fasilitas layanan kesehatan. Sebelumnya sudah ada komunikasi diantara 26 penumpang itu, sehingga saudara A ini yang membuatkan semua,” katanya.

Staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari Wilayah Baubau, Alias menyatakan, dokumen puluhan penumpang itu asli ketika diperiksa sebelum berangkat. Keaslian dokumen itu atas dasar verifikasi berkas secara scan barcode dan sistem membaca dokumen tersebut asli.

“Versi kami dokumen itu dinyatakan asli. Mungkin di Sorong ada cara lain untuk membuktikan asli atau tidaknya dokumen itu. Yang jelas saat kami periksa identitas calon penumpang di dokumen sama dengan yang terbaca di sistem karena diperiksa satu per satu. Kalau berbeda kita tolak. Pemeriksaan dengan metode barcode itu memang atas perintah Dirjen Kemenkes melalui surat edaran tahun 2020 lalu,” ucap Alias, di kantornya.

Baca Juga :  Jadi Tuan Rumah Sultra Tenun Karnaval, Monianse: Teruslah Berinovasi

Alias tidak menampik biasanya pemeriksaan dokumen calon penumpang menggunakan video pendukung untuk membuktikan keaslian dokumennya sebelum berangkat. Namun pihaknya enggan menjawab metode apa yang digunakan saat memeriksa dokumen ke-26 penumpang itu.

Ia juga tidak mengetahui sumber fasilitas layanan kesehatan mana yang mengeluarkan dokumen 26 penumpang itu.

Ditanya soal keterlibatan oknum pihaknya, dia mengaku tidak tahu hal itu. “Saya tidak tahu siapa A itu. Saya tidak kenal,” katanya.

Kepala Pelni Cabang Baubau, Juni Samsudin Sitorus menambahkan, pihaknya mengeluarkan tiket sesuai daerah tujuan. Masing-masing pelabuhan tujuan mempunyai persyaratan yang berbeda-beda, misalnya Sorong wajib ada vaksin pertama, Ambon hanya antigen, sementara Bitung harus ada hasil negatif swab PCR.

“Pembelian tiket tidak ada pembatasan dengan catatan persyaratan harus lengkap. Kita tidak bisa melarang calon penumpang menggunakan perantara untuk pembelian tiket selagi memenuhi persyaratan,” katanya.

Dia mengaku atas nama A pernah memesan 26 tiket. Namun ia tidak mengetahui apakah A adalah calo atau perantara dari 26 penumpang tersebut.

“Siapa saja bisa membeli tiket dan harga tiket perorang menuju Sorong itu senilai Rp 467 ribu,” katanya.

JS Sitorus juga mengaku tidak mengenal pelaku. Namun ia mendapat informasi bila 26 penumpang itu akan bekerja di kapal ikan raja ampat, Sorong.

“Mereka tiba kemarin pukul 04.00 dini hari waktu setempat. Satgas kemudian lakukan pemeriksaan penumpang yang turun. Informasinya sesuai arahan kantor pusat membuat surat pernyataan apabila didapati dokumen itu palsu dan menjadi beban penumpang tersebut,” kata JS Sitorus.

Atas kejadian itu, Pelni Baubau akan mulai ikut menyaring. Pihaknya sudah meminta akun dari dr Ricky Atrian yang merupakan Koordinator KKP Kendari Wilayah Baubau agar petugas loket bisa menscan kode barcode palsu atau asli sebelum mengeluarkan tiket.

Baca Juga :  Pemprov Sultra Kembangkan Program Produksi Pajale di Baubau

Sebab sebelumnya pihaknya memberikan tiket hanya melihat dokumen pelengkap secara kasat mata saja. “Nanti melalui aplikasi Peduli Lindungi kami bisa mengecek apakah sertifikat vaksin itu asli atau tidak,” tandasnya.

Sebelumnya beredar video 26 penumpang kapal Pelni asal Baubau ditahan di Pelabuhan Yos Sudarso Kota Sorong karena mengantongi dokumen palsu. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments