Angka Kemiskinan di Baubau Rendah

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat menyampaikan LKPJ tahun 2022 dalam sidang paripurna DPRD Kota Baubau, Senin 27 Maret 2023. (Foto Ady)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Angka kemiskinan di Kota Baubau tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tergolong rendah dibandingkan Provinsi Sultra dan Pusat.

Hal itu dikatakan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2022 dalam sidang paripurna DPRD Kota Baubau, Senin 27 Maret 2023.

- Advertisement -

Kata La Ode Ahmad Monianse, kendati adanya ancaman resesi dan pandemi Covid-19 di tahun 2022 tidak menyurutkan pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan.

“Sebaliknya, hal itu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kota baubau yang ditunjukkan oleh pencapaian positif berbagai indikator pembangunan antara lain angka kemiskinan, tingkat pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angka harapan hidup dan laju pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Monianse menjelaskan angka kemiskinan justru mengalami penurunan di masa pandemik dimana berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan oleh BPS bahwa presentase angka kemiskinan di akhir tahun 2022 adalah 7,37 persen dari total jumlah penduduk di kota baubau.

Angka ini masih lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan Provinsi Sultra yang mencapai 11,27 persen maupun angka kemiskinan nasional 9,57 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan di kota baubau dapat dikatakan cukup berhasil dimana kota baubau berkontribusi positif terhadap penurunan angka kemiskinan baik di tingkat regional sulawesi tenggara maupun pada tingkat nasional,” katanya.

Lanjut, pada tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 sebesar 5,39. Capaian ini merupakan capaian terendah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Pemerintah kota baubau berkomitmen akan terus berupaya menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja baru untuk penduduk usia kerja yang belum terserap di dunia kerja.

Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama kurun waktu enam tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup konsisten dari 76,26 pada tahun 2021 naik menjadi 76,67 pada tahun 2022.

Baca Juga :  Periode Larangan Mudik, Penerbangan di Bandara Betoambari Tetap Buka

Pencapaian ini lebih tinggi dari capaian IPM nasional sebesar 72,91 maupun IPM sulawesi tenggara yakni 72,23 di tahun yang sama.

“Perlu disadari bahwa pembangunan manusia yang diharapkan tidak serta merta langsung membuahkan hasil karena investasi bidang kesehatan dan pendidikan yang di dilakukan saat ini baru bisa diperoleh hasilnya beberapa tahun kemudian,” tandas Monianse.

Dikatakan angka harapan hidup masyarakat kota baubau tahun 2022 sebesar 71,36. Angka itu sejalan dengan angka harapan hidup Provinsi Sultra yakni 71,37 pada tahun yang sama.

Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.

“Hal ini berarti bahwa program di bidang kesehatan dan program pemberantasan kemiskinan dan program sosial lainnya yang telah diimplementasikan selama ini cukup berhasil. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga berlaku sebesar 5,28 persen di tahun 2022 jauh lebih tinggi dibanding tahun 2021 sebesar 4,15 persen,” pungkasnya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments