LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terus memaksimalkan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dimiliki. Agar pelayannya memenuhi standar maka puskesmas di daerah otorita Samahuddin dan La Ntau ini akan diakreditasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buteng, Kasman mengatakan ada empat Puskesmas yang direncanakan akan mengikuti akreditasi pada 2019 ini. Saat ini segala persiapan masih terus dimatangkan.
Empat Puskesmas itu diantaranya Puskesmas Talaga, Wakambangura, Bone Waara, dan Rahiya. Dengan terencananya akreditasi empat puskesmas ini, maka akan ada 10 puskesmas di Buteng yang terakreditasi pada 2019 ini.
“Total puskesmas di Buteng itu ada 14 unit. Sejauh ini sudah ada enam yang sudah berhasil terakreditasi 2018 lalu yakni Puskesmas Mawasangka Tengah, Mawasangka, Gu, Lakudo, Mawasangka Timur dan Wamolo. Empat lainnya tahun ini dan empat sisanya yakni Puskesmas Sangia Wambulu, Kanapa-napa, Watorambe Bata dan Wadiabero kita upayakan terakreditasi paling lambat 2020 mendatang,” kata Kasman diruang kerjanya, Senin 18 Maret 2019.
Untuk memaksimalkan persiapan, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran akreditasi senilai Rp 1 miliar. Masing-masing puskesmas mendapat jatah sekitar Rp 250 juta.
Anggaran ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas yang dirasa masih kurang. Termasuk untuk membiayai tim Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang akan didatangkan di negeri seribu gua itu untuk melakukan survei dan penilaian akreditasi.
Kasman menjelaskan akreditasi sangat diperlukan agar pelayanan puskesmas memenuhi standar nasional. Dengan begitu pelayanan puskesmas yang ada didaerah tak akan kalah dengan puskesmas yang ada dikota besar.
“Artinya dengan akreditasi ini maka standar pelayanan puskesmas yang ada diseluruh daerah di Indonesia itu sama. Nah, dengan akreditasi masyarakat tak perlu risau harus kerumah sakit besar untuk berobat, di Puskesmas bisa kok karena standarnya sudah sama,” katanya. (adm)
Peliput : Sukri
