KENDARI, Rubriksultra.com – Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan sumber potensi alam berupa tambang harus dikelola untuk kepentingan masyarakat.
Tambang, lanjut dia, tidak bisa disimpan begitu saja. “Itu kan ciptaan Allah,” katanya saat ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sultra, Rabu 20 Maret 2019.
Menurutnya, tambang ini dikelola semata-mata untuk kepentingan masyarakat. “Untuk kepentingan kita-kita semua,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut dia, dalam hal pengelolaan tambang harus patuh pada ketentuan undang-undang
“Setelah tamban harus lakukan reklamasi, ditanam kembali, direboisasi, macam-macam,” paparnya.
Reklamasi ini, sebut dia, merupakan kewajiban pemerintah yang diberikan kepada investor.
Terhadap beberapa IUP yang terbit di pulau-pulau kecil dan kawasan pesisir semisal Pulau Wawonii dan Kabaena, Ali Mazi mengaku belum memiliki kajian lebih dalam.
Alih-alih menegaskan akan mencabutnya, Ali Mazi justru menyatakan bahwa mencabut IUP tidak lah gampang.
Rencananya, ia akan menggelar rapat koordinasi dengan bupati wali kota serta forum komunikasi pimpinan daerah.
“Dalam waktu dekat rapat koordinasi tentu juga dengan kejaksaan,” pungkasnya menutup wawancara.
Terhadap IUP yang terbit dan melanggar UU 27 Tahun 2007 tentang Pulau Kecil dan Wilayah Pesisir, ia mengatakan bisa saja dilanggar. (adm)
Sumber : Inilahsultra
