KENDARI, Rubriksultra.com – Banjir menenggelamkan ratusan rumah di Kabupaten Konawe Utara. Musibah itu juga telah membuat beberapa rumah harus terseret arus banjir yang deras.
Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengaku, di Desa Tapuwatu Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara terdapat 8 rumah terbawa arus.
Beruntung dalam peristiwa ini tak ada korban jiwa yang ditimbulkan. Hanya saja, beberapa barang milik warga harus terseret arus.
“Ada 8 rumah yang terbawa arus. Alhamdulillah tidak ada korban,” kata Humas Basarnas Kendari Wahyudi, Senin 3 Mei 2019.
Berdasarkan informasi terakhir, kata dia, cuaca di Konut sedang gerimis. Namun, air sudah mulai surut hingga pinggang orang dewasa.
Sebelumnya, hujan yang mengguyur Sulawesi Tenggara menyebabkan banjir dimana-mana.
Di Konut, ada dua desa yang dilanda banjir paling parah. Yakni, Desa Polaro Kecamatan Langgikima, Desa Walalindu dan Desa Tapuwatu.
Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengaku, berdasarkan laporan Wakil Bupati Konut, ketinggian air di Desa Polaaro sampai 2 meter.
“Berdasarkan laporan di atas pada pukul 05.55 WITa tim rescue Basarnas Kendari diberangkatkan menuju TKM dengan menggunakan satu unit rescue car beserta satu buah rubber boat dan perlengkapan keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR,” kata Wahyudi, Senin 3 Juni 2019.
Setelah melakukan pemantauan langsung, ternyata daerah yang dianggap paling parah diterjang banjir adalah Desa Walalindu dan Desa Tapuwatu.
Di dua desa ini, Basarnas Kendari mengevakuasi beberapa kepala keluarga. Yakni, 23 KK di Desa Walalindu dan 75 KK di Desa Tapuwatu. “Korban dibawa ke tenda-tenda pengungsian,” jelasnya.
Ia menyebut, ketinggian air di dua desa ini antara 2 sampai 4 meter.
Selain menenggelamkan rumah warga, banjir juga memutus akses jalur transportasi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. (adm)
Sumber : Inilahsultra
