CBA Minta KPK Kawal Mega Proyek Pembangunan RSUD Buton Tengah

LABUNGKARI, Rubriksultra.com –Kabupaten Buton Tengah mendapat alokasi dana melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 141 miliar.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk mega proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSUD Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Seperti diketahui, nilai tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah terbentuknya Kabupaten Buton Tengah setelah berpisah dari Kabupaten Buton pada 2014 silam.

Agar pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai ketentuan, Direktur Center Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan terhadap mega proyek tersebut.

Diketahui, dalam proses lelang dengan nilai fantastis itu, hanya satu perusahaan yakni PT. Total Cakra Alam (TCA) asal Tangerang yang melakukan penawaran, dari 24 perusahaan yang mendaftar.

“Ini perlu menjadi perhatian penegak hukum dalam hal ini KPK, Kejaksaan maupun Polri,” ujar Uchok Sky Khadafi, Rabu 9 April 2025.

Sebelumnya, Direktur RSUD Buteng, dr. Karyadi, ditemui di ruang kerjanya, membenarkan bahwa pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2025.

Ia mengungkapkan bahwa proses lelang telah rampung. Perusahaan asal Kota Tangerang ditetapkan sebagai pemenang tender berdasarkan situs LPSE Buteng.

“Dalam waktu dekat, kami akan menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan melakukan serah terima personel serta lahan,” ujar dr. Karyadi.

Dari total pagu anggaran, sekitar Rp 3 miliar dialokasikan untuk perencanaan dan Rp 3 miliar lebih untuk pengawasan.

Sementara itu, anggaran fisik pembangunan gedung rumah sakit ditetapkan sebesar Rp141 miliar berdasarkan hasil penawaran pemenang lelang.

Dengan dana segar itu, RSUD Buteng akan dibangun dengan luas bangunan 7.000 meter persegi serta konsep gedung tiga lantai.

Mega proyek ini ditargetkan selesai pada 30 Desember 2025, dengan masa pengerjaan sekitar 270 hari kerja sejak diterbitkannya SPMK.

Baca Juga :  Buteng Berlakukan Satu Jalur Perbatasan dengan Muna

Pembangunan ini mencakup struktur fisik rumah sakit, sedangkan pengadaan alat kesehatan dan perlengkapan medis lainnya akan dibiayai melalui anggaran terpisah.

Pemkab Buteng juga telah menyiapkan dana tambahan sebesar Rp 20 miliar untuk mendukung operasional rumah sakit setelah rampung.

“Harapan kami, peningkatan RSUD Buteng ini dapat menghadirkan layanan kesehatan yang lebih berkualitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas medis yang lebih representatif,” tutup dr. Karyadi.

Sebelumnya, panitia lelang melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Buton Tengah mulai menayangkan paket pekerjaan tersebut sejak tanggal 17 Februari 2025 hingga penandatanganan kontrak pada 27 Maret 2025.

Dalam prosesnya, terjadi beberapa kali perubahan, dari proses pembuktian kualifikasi hingga proses penunjukan penyedia barang/jasa ada 26 Maret 2025. (adm)

Facebook Comments