LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Aktifitas belajar mengajar tatap muka di sekolah lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) telah dibolehkan. Bila tak ada aral melintang, Proses Belajar Mengajar (PBM) di kelas akan dimulai pekan depan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Buteng, Abdullah mengatakan, terdapat 11 daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dibolehkan membuka kembali aktifitas sekolah. Salah satunya adalah Kabupaten Buteng.
Restu itu diberikan karena Buteng kini masuk zona kuning dalam penanganan Covid-19. Namun, proses belajar tetap mengacu pada penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
“Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, termasuk harus menggunakan peralatan kebersihan cuci tangan yang telah disiapkan sekolah,” katanya.
Kata Abdullah, Kamis pekan ini akan diadakan rapat bersama sekolah dan orang tua murid melalui komite sekolah untuk membahas penerapan aktifitas belajar mengajar di sekolah. Ia pun memastikan bila orang tua murid akan menyetujui pembukaan aktifitas sekolah.
“Banyak guru dan orang tua murid merasa berat dengan proses belajar daring ini. Makanya pekan depan kita sudah mulai belajar tatap muka,” katanya.
Dikatakan, pola proses belajar mengajar dilakukan normal seperti biasa sebelum pandemi. Namun untuk beberapa sekolah yang jumlah siswa dalam satu kelas lebih dari 30 orang akan dibagi dalam dua gelombang.
“Contoh di SMPN 1 Buteng, SMPN 4 Buteng, SD 7 Buteng, SD 19 Mawasangka, SD 16 GU. Disitu siswa cukup padat, maka misal ada 40 orang maka tiap shift dibagi sebanyak 20 siswa,” katanya.
Kendati begitu, proses belajar mengajar tatap muka ini tetap dikonsultasikan kepada orang tua siswa. Apabila ada orang tua siswa yang belum siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka, maka akan diberikan kebebasan.
“Tidak boleh ada paksaan. Tapi saya kira untuk orang tua di Buteng sudah merindukan untuk masuk sekolah kembali,” tutupnya. (adm)
