Siaga Bencana, Pemprov Sultra Tingkatkan Sinergi Antara Lembaga

Gubernur Sultra, H. Ali mazi, saat memberikan cenderamata kepada Setama BNPB RI, Lilik Kurniawan, di Hotel Claro Kendari, Selasa 2 November 2021. (Foto Istimewa)

KENDARI, Rubriksultra.com– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi penguatan sinergi antarlembaga dan kemitraan dalam rangka penanggulangan bencana. Rakor dihadiri langsung Sekretaris Utama (Sestama) BNPB RI, Lilik Kurniawan, di hotel Claro Kendari, Selasa 2 November 2021.

Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, berdasarkan data IRBI 2020, Sultra memiliki nilai indeks 157,72 dan dikategorikan berisiko tinggi. Pemprov Sultra pun telah melakukan sejumlah langkah-langkah mitigasi diantaranya berupa penanaman pohon, relokasi pemukiman, dan pembuatan tanggul.

- Advertisement -

Penanaman pohon dilakukan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) dan pemeliharaan hutan mangrove sepanjang bibir pantai untuk mencegah abrasi.

Sementara relokasi pemukiman dilakukan kepada mereka yang terdampak bencana, baik tsunami, banjir, dan longsor. Selanjutnya pembuatan tanggul sungai dan tanggul Teluk Kendari.

“Upaya penanggulangan bencana tidak semata-mata hanya diperankan oleh BPBD. Dalam menjawab tantangan bencana yang semakin kompleks, diperlukan manajemen bencana yang baik, terpadu, dan saling terintegrasi antara lembaga/institusi di semua tingkatan, baik di tingkat pemerintah pusat, maupun di tingkat pemerintah daerah,” katanya.

Sekretaris Utama (Sestama) BNPB RI, Lilik Kurniawan mewanti-wanti pemprov untuk memastikan seluruh bupati/walikota melakukan kesiapsiagaan di daerahnya masing-masing dalam rangka mengantisipasi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi.

“Pastikan seluruh OPD provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dalam mendukung kesiapsiagaan, melakukan simulasi, dan menghimpun relawan dan dukungan lainnya,” katanya.

Sementara tingkat kabupaten, segera menginformasikan kepada masyarakat mengenai daerah-daerah rawan bencana, memastikan seluruh camat, lurah, dan desa melakukan kesiapsiagaan, OPD segera menyiapkan sumberdaya, dan mengaktivasi pusat pengendalian operasi (Pusdalops) di BPBD.

Kata dia, kawasan Indonesia masuk dalam zona rawan bencana yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, dipastikan kesiapsiagaan seluruh elemen untuk menghadapi berbagai pontesi bencana alam meminimalisir risiko bencana

Baca Juga :  Buton Catat Kasus Baru, Sebaran Kini Jadi 13 Kabupaten Kota

“Pembangunan kolam retensi Boulevard Kendari kemarin adalah suatu bentuk program penanganan bencana dalam waktu jangka panjang. Daerah kita angat rawan banjir, jadi mulai dari sekarang mulailah menyusun program sehingga ketika banjir datang, kita sudah bersiapsiaga,” katanya.

Selain itu, pastikan masyarakat mendapatkan akses informasi tentang kebencanaan. Informasinya sampai, pesan mudah dipahami, dan masyarakat merespon informasi tersebut dengan melakukan evakuasi ke tempat yang aman ketika bencana terjadi. (adm)

Usai rakor, Gubernur Sultra dan Sestama BNPB melepas 20 unit mobil masker yang bertugas mendistribusikan 450 ribu masker di 17 kabupaten/kota se-Sultra. (adm)

Facebook Comments