Inovasi Pemkab Buton Tengah Dorong Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

Ketgam : Pj. Bupati Buton Tengah, Konstantinus Bukide saat meninjau lokasi pemanfaatan lahan pekarangan terpadu (Plakat),
Ketgam : Pj. Bupati Buton Tengah, Konstantinus Bukide saat meninjau lokasi pemanfaatan lahan pekarangan terpadu (Plakat)

LABUNGKARI, Rubriksultra.com – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sukses memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga untuk mendukung ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi. Hal tesebut merupakan upaya yang di dorong Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, H. Kostantinus Bukide dalam Program Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terpadu (Plakat), yang dilaksanakan sejak tahun lalu.

Program Plakat ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ketersediaan bahan pokok di tingkat rumah tangga. Dengan dukungan penuh pemkab buteng menjadikan program plakat dapat juga membantu menekan pengeluaran rumah tangga, menjaga stabilitas harga, serta memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat.

- Advertisement -

Pada momen peringatan Hari Pangan Sedunia ke-44 lalu, yang jatuh pada 16 Oktober 2024, Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di halaman kantor Dinas Pangan Buton Tengah.

Acara bertujuan untuk menjaga kestabilan kebutuhan pangan masyarakat dengan menyediakan bahan pokok murah di tengah kenaikan harga bahan pangan yang kerap terjadi.

“Saya berharap Gerakan Pangan Murah ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pemerintah daerah akan terus berupaya menjaga ketersediaan pangan dan memastikan bahwa harganya tetap terjangkau,” ungkap Pj Bupati Buton Tengah, Konstantinus Bukide.

Pj Bupati Buton Tengah juga menekankan pentingnya program ini untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Program Plakat bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber produksi pangan lokal.

Hal itu diharapkan dapat memotivasi warga untuk menggunakan lahan pekarangan rumah mereka untuk menanam berbagai kebutuhan pokok, seperti sayur-sayuran dan cabai. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga tetapi juga mendukung ekonomi lokal.

Baca Juga :  Rapid Tes Gratis di Labkesda Sultra Sudah Diikuti 1.156 Orang

“Dengan pemanfaatan lahan pekarangan, kita bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian warga. Diperlukan kemauan dari masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam mengedukasi warganya,” Ungkap Kostantinus.

Peran Gerakan Pangan Murah dan Program Plakat dalam Stabilitas Ekonomi

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah, Malik, mengungkapkan bahwa Gerakan Pangan Murah diadakan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan di Buton Tengah, di mana program ini telah didukung dan disinergikan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia.

Ketgam : Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sukses memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga untuk mendukung ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi..
Ketgam : Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sukses memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga untuk mendukung ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi..

Menurut Malik, instruksi dari Kepala Badan Pangan Nasional untuk melaksanakan Gerakan Pangan Murah di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi dorongan kuat bagi pemerintah Buton Tengah dalam memastikan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.

“Dengan keterbatasan yang ada, kita di tingkat Kabupaten dan Kota harus siap melaksanakan Gerakan Pangan Murah. Saat ini, kita sudah mulai mendistribusikan kebutuhan pokok di beberapa desa,” ungkap Malik.

Ia menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga, terutama dengan ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, serta sayur-mayur dengan harga terjangkau.

Malik juga berharap bahwa Gerakan Pangan Murah ini bisa dijalankan secara berkelanjutan dan di lebih banyak titik di seluruh wilayah Buton Tengah.

“Kegiatan ini idealnya dilaksanakan dengan skala lebih besar dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk distributor lokal dan mitra-mitra yang mampu mendukung distribusi bahan pokok ke berbagai wilayah,” tambah Malik.

Ia juga mengingatkan para distributor untuk tidak hanya fokus pada keuntungan, namun juga mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Program Plakat di Kabupaten Buton Tengah menjadi contoh konkret bagi masyarakat dalam memanfaatkan lahan terbatas di sekitar rumah untuk bercocok tanam. Tanaman seperti cabai, bayam, kangkung, dan sayur-mayur lainnya dapat ditanam dengan mudah di pekarangan atau dalam polibag, bahkan pada lahan sempit sekalipun.

Baca Juga :  Sultra Tuan Rumah Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Nasional

Selain menekan pengeluaran rumah tangga, program ini juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Pj Bupati Buton Tengah mengatakan bahwa meskipun kegiatan bercocok tanam terlihat sederhana, namun manfaat yang dihasilkan sangat besar bagi warga.

“Menanam sayur dan cabai di pekarangan sempit menggunakan media polibag mungkin terlihat sepele, tetapi ini sangat membantu menekan angka pengeluaran rumah tangga,” katanya.

Ia mendorong seluruh masyarakat Buton Tengah untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah sebagai sumber pangan mandiri. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar dan menjaga stabilitas harga bahan pangan.

Menurutnya, program Plakat tidak hanya memiliki manfaat ekonomi tetapi juga membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat dan mandiri. Dengan bertani di pekarangan rumah, warga dapat mengonsumsi makanan yang lebih segar dan berkualitas tanpa khawatir akan fluktuasi harga di pasar. Program ini juga memperkuat ikatan sosial masyarakat yang terlibat dalam kegiatan berkebun bersama atau saling berbagi hasil panen.

Diharapkan jadi Role Model Ketahanan Pangan

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah terus berupaya memastikan keberhasilan program Plakat dengan melibatkan berbagai instansi dan OPD terkait. Kolaborasi ini mencakup dukungan berupa penyuluhan, pelatihan, serta penyediaan benih dan bibit tanaman yang cocok untuk ditanam di pekarangan.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah, Malik, juga menyoroti pentingnya keterlibatan mitra distributor dan pihak swasta dalam mendukung Gerakan Pangan Murah dan program Plakat. Ia berharap distributor lokal bisa ikut serta dalam upaya pemerintah ini demi kesejahteraan bersama. Malik mengingatkan agar para distributor tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan masyarakat.

Ketgam : Program pemanfaatan lahan Pekarangan terpadu diharapkan dapat menjadi role model dalam mengatasi masalah pangan.
Ketgam : Program pemanfaatan lahan Pekarangan terpadu diharapkan dapat menjadi role model dalam mengatasi masalah pangan.

Melalui program Plakat, Kabupaten Buton Tengah menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi permasalahan pangan dengan solusi yang kreatif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Baca Juga :  Gubernur Sultra Dorong PKK Terus Aktif dan Bersinergi

“Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga memberikan manfaat nyata seperti makanan segar, lingkungan yang lebih hijau, serta kegiatan yang membawa kebaikan bersama,” ungkapnya.

Hal ini sejalan dengan visi Buton Tengah untuk menjadi daerah yang mandiri dan tangguh dalam ketahanan pangan.

Dengan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah berharap program Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terpadu (Plakat) dapat menjadi role model bagi daerah-daerah lain dalam mengatasi masalah pangan. Selain itu, Gerakan Pangan Murah diharapkan dapat dilanjutkan dan diperluas cakupannya demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Pj Bupati Buton Tengah juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung program-program ketahanan pangan yang inovatif dan berkelanjutan.

“Kami akan terus berupaya untuk memastikan Buton Tengah menjadi kabupaten yang mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya secara mandiri. Program Plakat dan Gerakan Pangan Murah adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam membangun ekonomi masyarakat yang lebih kuat,” tutup Kostantinus Bukide.

Dengan memaksimalkan potensi pekarangan rumah serta menjalankan Gerakan Pangan Murah, Kabupaten Buton Tengah bertekad untuk menjadi daerah yang mampu mengatasi tantangan pangan dan menjaga kesejahteraan masyarakatnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Buton Tengah dan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. (adv)

Facebook Comments