Kawasan Wisata Kuliner di Butur Akan Dibenahi

Bupati Buton Utara, Abu Hasan berdiskusi tentang pembenahan kawasan Wisata Kuliner di Butur yang ada di Pantai Bone, Kecamatan Kulisusu. (FOTO IST)

BURANGA, Rubriksultra.com – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) membenahi kawasan wisata kuliner di Pantai Bone Kecamatan Kulisusu mulai mendapat respon. Dalam APBD Perubahan 2019, anggaran penataan kawasan ini akan diusulkan.

Bupati Butur Abu Hasan mengatakan, kawasan kuliner itu sudah menjadi ikon Kabupaten Butur. Sehingga pemerintah daerah akan hadir memberikan perhatian khusus untuk kawasan tersebut.

- Advertisement -

Mantan Karo Humas Setprov Sultra ini menegaskan, penataan kawasan ini harus dilakukan koordinasi lintas sektor.

“Misalnya Dinas PU (Pekerjaan Umum) akan tata ulang jalanannya. Karena orang juga mau berkunjung harus nyaman. Tapi kalau jalanannya sempit, pasti tidak aman,” ungkap Abu Hasan didampingi Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) LM Karya Jaya Hasan di Pantai Bone, Selasa 19 Maret 2019.

Abu Hasan menyadari, kawasan wisata kuliner itu sangat sempit. Namun dia menolak melakukan reklamasi untuk menambah luas kawasan karena dapat merusak lingkungan.

“Tapi kalau untuk melakukan revitalisasi (penataan) yang ada ini, ini saya kira harus kita lakukan. Sehingga orang-orang yang berkunjung nyaman,” ujar Ketua DPC PDIP Butur ini.

Dia berharap, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bisa hadir dan ikut memikirkan kawasan wisata kuliner ini. Misalnya, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kesehatan. Sehingga kawasan kuliner ini bisa dipikirkan secara bersama-sama dan paripurna.

“Nanti suatu saat saya akan mengundang rapat (lintas OPD) untuk membahas khusus. Karena mau tidak mau ini (Kawasan Wisata Kuliner) sudah menjadi ikon Buton Utara. Jadi, tidak boleh tidak harus dibenahi. Baik fisiknya maupun manajemen pengelolaannya. Sehingga orang nyaman,” tegasnya.

“Karena misalnya begini, orang makan kalau mandi asap tidak akan nyaman. Bagaimana caranya ini harus dipikirkan secara bersama-sama,” jelasnya.

Baca Juga :  Besok, KPU Distribusi Kekurangan Surat Suara di Baubau

Selain itu, lanjut dia, teknik pembakaran ikan yang dilakukan oleh para pedagang harus lebih baik.

“Tungkunya ini sebenarnya kalau mau lebih higienis lagi, tungkunya harus dikasih naik lagi. Sehingga mereka membakar sambil berdiri. Tidak membakar sambil duduk. Setengah mati ibu-ibu yang membakar,” paparnya.

Intinya, lanjut Abu Hasan, kawasan wisata kuliner akan mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Semua OPD teknis harus hadir dan memberikan solusi.

“Karena ini sudah menjadi ikon daerah dan sudah dikenal dimana-mana,” tambahnya.

Selama ini, terang Abu Hasan, tamu-tamu yang berkunjung di Kabupaten Butur, selalu menyempatkan diri hadir di kawasan wisata kuliner ini. Pasalnya, tidak semua daerah memiliki kawasan seperti itu.

“Tidak semua daerah punya lokasi yang alamiah muncul seperti ini. Beda kalau direkayasa, beda kalau buatan manusia. Ini gabungan pola kultur masyarakat dengan pola pasar tradisonal dan pasar modern digabungkan,” tutupnya. (adm)

Facebook Comments