BAUBAU, Rubriksultra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau ingin melakukan langkah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Langkah-langkah ini diharapkan semua OPD mencari cara agar target di 2024 itu di angka 0. Setiap OPD harus punya strategi yang berbasis data.
Hal tersebut ditegaskan oleh Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Rasman Manafi saat rapat percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Aula Palagimata Kantor Wali Kota Baubau, belum lama ini.
Menurut Muhammad Rasman Manafi, datanya itu harus satu sehingga bisa memvalidasi, OPD mana yang sudah mengintervensi kemudian apa yang terjadi setelah ada intervensi itu. Dan yang mengawal intervensi adalah kepala wilayah dalam hal ini Camat dan Lurah.
“Bahwa intervensi sudah ada, intervensinya seperti apa. Misalnya OPD sudah turun, instansi vertikal sudah turun tetapi update informasinya kepala wilayah tidak tahu. Jangan juga berpikir saya tidak pernah diberi tahu. Jangan nunggu diberi tahu, bapak-bapak yang bergerak. Kalau misalnya kegiatannya tidak tahu bisa tanya ke Bappeda lewat asisten I, program untuk wilayah ini apa saja. Itu semua bisa didapat, tidak ada yang rahasia,” tegas Muhammad Rasman Manafi.
Muhammad Rasman Manafi menambahkan, pada program sebelumnya yang pernah disampaikan oleh Gubernur Sultra dan itu juga sudah dilanjutkan ke OPD bahwa salah satu program yang menjadi prioritas Gubernur Sultra terkait pemetaan desa presisi. Dan yang namanya program pemetaan dan pendataan itu sesungguhnya bukan tidak punya data tetapi yang diinginkan menvalidasi data Pemkot Baubau.
Validasi itu kroscek data yang dimiliki dengan informasi yang terbaru dan itu yang akan dilakukan serta aksinya itu dilakukan secara tepat sasaran bukan hanya sekedar datang ke wilayah tapi langsung ke sasaran untuk verifikasi datanya.
“Kemiskinan ekstrem merupakan program prioritas Pemkot Baubau. Walaupun masih di angka 0,93 persen penduduk miskin tapi dari sisi jumlah masih tetap meningkat. Di tahun 2023 angkanya mencapai 7,53 persen, sebelumnya di 7,31 persen di tahun 2022,” pungkasnya.
Intervensi Kemiskinan Ekstrem Melalui Pemenuhan Pangan
Penanganan kemiskinan ekstrem di Kota Baubau merupakan salah satu program dari delapan program prioritas Pj Wali Kota Baubau Dr Muhammad Yasman Manafi pada tahun 2024 ini.
Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau mulai bergerak melakukan intervensi terhadap kemiskinan ekstrem tersebut, salah satunya Dinas Sosial (Dinsos) Kota Baubau.
OPD (Dinsos Kota Baubau) yang dipimpin oleh Hanarudin selaku Kepala Dinas (Kadis) tersebut kembali memprogramkan pemenuhan konsumsi pangan sebagai salah satu upaya menangani kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinsos Kota Baubau, Hanarudin menuturkan, penanganan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu dari delapan program prioritas Penjabat Wali Kota Baubau, Muhammad Rasman Manafi.
Kata dia, program pemenuhan konsumsi pangan itu berupa pemberian sembako kepada lima aspek sasaran yaitu disabilitas terlantar, anak terlantar, lansia terlantar, pengemis dan gempeng serta korban bencana alam dan bencana sosial.
“Jadi yang kita lakukan berupa pemenuhan dari sisi konsumsinya berupa pemberian beras, telur, mie instan, minyak goreng dan gula,” tutur Kepala Dinsos Kota Baubau, Hanarudin diruang kerjanya, Jumat 2 Februari 2024.
Mantan Kasat Pol PP Kota Baubau ini menjelaskan, waktu penyaluran sembako tersebut fleksibel. Namun, pihaknya selalu berupaya merampungkan paling terlambat setiap bulan September.
Kata Hanarudin, penerima manfaat program tersebut di data oleh pihak kelurahan dengan syarat tidak terdaftar sebagai penerima bantuan program pemerintah pusat serta belum pernah memperoleh bantuan program Dinsos Kota Baubau.
“Jadi kita prioritaskan yang itu dulu, sehingga kalau datanya dikirim (oleh Kelurahan) kita periksa lagi disini untuk kita sesuaikan dengan data tahun kemarin,” katanya.
Hanarudin menambahkan, warga kategori miskin ektrem di Kota Baubau sekitar 2,3 ribuan orang. Jumlah ini menurun dari sebelumnya sekitar 9 ribuan orang, setelah dilakukan validasi lapangan oleh pihak kelurahan tahun 2023 lalu.
“Warga ini (2,3 ribuan) juga telah terkaver dalam pembagian beras bantuan cadangan pangan pemerintah yang disalurkan baru-baru ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari,” pungkasnya.
Maksimalkan Pelatihan Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau turut mengambil bagian dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di kota itu agar kemiskinan ekstrem cepat terselesaikan sesuai dengan target Pj Wali Kota Baubau Muhammad Rasman Manafi.
Kepala Bidang Penempatan, Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Baubau Masful Zydi Ibrahim mengakui, kegiatan-kegiatan Disnaker Kota Baubau melalui Bidang Ketenagakerjaan yang selama ini telah berjalan secara tidak langsung sudah sesuai dengan program prioritas Pj Wali Kota Baubau Muhammad Rasman Manafi dalam hal ini pengananan kemiskinan ekstrem.
Dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini, lanjut Masful Zydi Ibrahim, Disnaker Kota Baubau sebenarnya memberikan pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan kepada masyarakat, karena ini peserta pelatihan itu tersebar di seluruh kecamatan dalam wilayah Kota Baubau.
“Dengan cara itu, dan tidak menutup kemungkinan atau sudah bisa terkait dengan langkah kita dalam pengentasan kemiskinan karena masyarakat yang kita cari ini adalah masyarakat pencari kerja,” tutur Masful Zydi Ibrahim.
Masful Zydi Ibrahim menjelaskan, pada tahun 2023 lalu Disnaker Kota Baubau mengadakan pelatihan yang sederhana saja yang berbasis kompetensi seperti pelatihan menjahit, dan pembuatan kuliner, dan pada tahun 2023 itu baru fokus dua pelatihan itu saja.
“Pada tahun 2024 ini, Disnaker Kota Baubau menambahkan dua program pelatihan berbasis kompetensi yakni pelatihan perbengkelan dan kecantikan. Sehingga total pelatihan yang dilakukan oleh Disnaker Kota Baubau dalam pengentasan kemiskinan pada tahun ini menjadi empat kegiatan pelatihan meliputi pelatihan menjahit, pelatihan pembuatan kuliner, pelatihan perbengkelan, dan pelatihan kecantikan,” jelasnya.
Tentunya jumlah peserta yang mengikuti pelatihan anantinya akan bertambah. Tahun 2023 lalu, peserta pelatihan itu kurang lebih sebanyak 80 orang, dan tahun 2024 ini dengan adanya tambahan dua kegiatan yang lain sehingga pasti akan bertambah lagi pesertanya dan itu merupakan langkah Disnaker dalam melakukan pengentasan kemiskinan.
Masful Zydi Ibrahim menambahkan, yang mendasari Disnaker Kota Baubau menambah jumlah dua kegiatan pelatihan pada tahun ini setelah melihat hasil database ketenagakerjaan pada tahun 2023 lalu.
Dari hasil database ketenagakerjaan tersebut, tercatat setiap wilayah itu ada kecenderungan seperti di Kecamatan Sorawolio. Disana kecenderungannya karena masyarakatnya petani, banyak mereka menginginkan pengolahan pertanian.
Begitu juga di kecamatan yang ada di pesisir Kota Baubau, kencendurangannya tentang pengolahan hasil perikanan dan yang menarik juga ternyata ada suatu kecermatan tertentu juga banyak memilih pelatihan perbengkelan dan pelatihan kecantikan.
“Makanya motivasinya kami coba tambah dengan pelatihan perbengkelan dan pelatihan kecantikan yang berbasis kompetensi pada tahun 2024 ini. Jadi intervensi Disnkaer Kota Baubau melalui pelatihan-pelatihan tersebut,” tambahnya.
Masful Zydi Ibrahim mengatakan, setelah peserta mendapatkan pelatihan, yang menjadi output atau yang diharapkan Disnaker ini selain mereka mendapatkan ilmu dari pelatihan, ini juga untuk menjadikan mereka siap berdaya saing kedepan,
“Kemudian tentunya peserta ini bisa berusaha sendiri karena selain kita latih mereka, kami juga memberikan mereka bantuan modal sehingga memang sangat sinkron dan sangat kolaboratif dalam pengentasan kemiskinan itu kami juga punya kontribusi terhadap daerah ini,” tandas Masful Zydi Ibrahim. (adv)